RADARKENDARI.COM, Kendari, Sulawesi Tenggara – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Enam Enam (66) Kendari kembali mengharumkan nama Sulawesi Tenggara di kancah pendidikan tinggi Indonesia.
Kampus yang dikenal dengan komitmennya pada pengembangan akademik dan riset ini berhasil meraih prestasi membanggakan dengan masuk dalam 5 besar Perguruan Tinggi terbaik pada kategori penelitian kelas binaan versi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh LLDIKTI Wilayah IX dalam forum evaluasi dan monitoring penelitian di Makassar.
STIE 66 Kendari mendapatkan apresiasi atas konsistensinya dalam mendorong budaya riset di kalangan dosen dan kontribusinya terhadap pengembangan keilmuan berbasis kewirausahaan dan ekonomi lokal.
Ketua STIE 66 Kendari, Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib, S.E., M.Si., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Ini adalah hasil kerja keras dan komitmen seluruh sivitas akademika untuk menjadikan riset sebagai pilar utama pengembangan institusi. Kami akan terus meningkatkan kualitas penelitian yang aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Abdul Syaban, S.Pd., M.Pd., M.M., Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIE 66 Kendari, turut berperan penting dalam keberhasilan ini.
Ia aktif membina dosen dalam penyusunan proposal, pendampingan teknis, hingga publikasi hasil penelitian di jurnal bereputasi.
Daftar 5 besar perguruan tinggi terbaik kategori penelitian kelas binaan versi LLDIKTI Wilayah IX adalah:
1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ciputra Makassar
2. Institut Teknologi dan Bisnis Kalla
3. STIM Lasharan Jaya Makassar
4. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari
5. Institut Sains Teknologi dan Kesehatan Aisyiyah Kendari
Prestasi ini menegaskan posisi STIE 66 Kendari tidak hanya unggul dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat, tetapi juga semakin kuat dalam peta riset pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Ke depan, STIE 66 Kendari berkomitmen memperluas kolaborasi riset dengan dunia usaha, pemerintah daerah, dan komunitas lokal sebagai bagian dari program “Kampus Berdampak”.
Editor : Agus Setiawan
