Kendari, RadarKendari.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar khitan massal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Antero Hamra, kemarin. Khitan massal dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kendari ke-193.
Khitan massal dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup bersama jajaran dan stakeholder terkait termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kegiatan juga dihadiri Ketua Baznas Kota Kendari Amri Natsir bersama jajaran pengurus Baznas.

Muhammad Yusup mengatakan, khitan massal dilaksanakan berkat kerjasama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Baznas Kota Kendari. Lanjut dia, khitan massal ini dilaksanakan dengan memanfaatkan ruang operasi RSUD Antero Hamra untuk pertama kalinya.
“Memang ada beberapa anak yang harus melakukan operasi (khitan) dan operasi ini baru pertama kali dilakukan di rumah sakit Antero Hamra ini. Alhamdulillah berhasil. Operasi ini dilakukan karena memang anak ini harus dilakukan tindakan operasi,” ungkap Muhammad Yusup.
Yusup menambahkan, inisiatif (Khitan Massal) ini bukan hanya sekadar upaya kesehatan, tetapi juga mencerminkan sensitivitas terhadap aspek budaya dan agama yang penting bagi warga.
“Partisipasi dalam khitan massal tidak hanya terbuka bagi mereka yang mampu secara finansial, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi yang kurang mampu,” ungkap Muhammad Yusup.
“Melalui kegiatan ini, RSUD Antero Hamra memberikan akses yang setara terhadap layanan kesehatan, sesuai dengan semangat pemerataan dan keadilan sosial yang menjadi bagian dari visi Kota Kendari,” tambahnya.
Sekedar informasi, khitan massal ini diikuti sebanyak 230 anak. Kegiatan khitan massal ini telah menggapai banyak keluarga di Kota Kendari.
Khitan massal ini juga tidak hanya merupakan langkah proaktif untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang kuat di antara komunitas.
Dalam konteks ini, ruang operasi perdana RSUD Antero Hamra bukan hanya menjadi tempat untuk prosedur medis rutin, tetapi juga menjadi simbol pelayanan kesehatan yang inklusif dan berorientasi pada masyarakat.
Langkah-langkah seperti ini menegaskan komitmen pemerintah dan lembaga kesehatan setempat untuk memberikan layanan yang terjangkau, terjangkau, dan berkualitas kepada seluruh warga.
Dengan adanya kegiatan khitan massal ini, RSUD Antero Hamra juga memberikan pesan penting tentang pentingnya pencegahan dan perawatan kesehatan yang tepat waktu.
Dengan merayakan ulang tahun kota dengan cara yang bermanfaat dan bermakna, langkah ini juga menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kesadaran akan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan khitan massal di RSUD Antero Hamra bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun kota, tetapi juga refleksi dari komitmen untuk memperjuangkan kesehatan yang lebih baik bagi semua warga Kota Kendari.
Dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada dengan cara yang inovatif dan inklusif, langkah ini memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana layanan kesehatan dapat menjadi alat untuk membangun komunitas yang lebih sehat dan harmonis.
Peringati HUT ke-193, Pemkot Kendari Laksanakan Penanaman Pohon
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan hidup. Itu diwujudkan dengan menggelar program penanaman pohon dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-193. Penanaman pohon berlangsung di Pelataran Lapangan Benu-benua.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan, aksi penanaman pohon ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan menjadi upaya pemerintah untuk melakukan penataan kota.
“Penanaman pohon hari ini merupakan langkah awal pemerintah Kota Kendari, selanjutnya pemerintah Kota Kendari akan melanjutkan di lokasi strategis lainnya,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, harapan saya penanaman pohon hari ini adalah starting poin atau penanaman awal kita buat masyarakat Kota Kendari. Akan tetapi bukan penanaman yang pertama dan terakhir,” ujar Pj Wali Kota Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, bersama dengan berbagai pihak terkait, menanam beragam jenis jenis pohon pelindung dengan harapan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan sekitar.
Selain memberikan manfaat langsung bagi lingkungan, penanaman pohon ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat akan semakin terdorong untuk turut serta aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, baik dengan menanam pohon di lingkungan mereka sendiri maupun dengan menjaga keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan.
“Yang penting sekarang adalah tindakannya, aksinya maupun pelaksanaanya karena kita ingin kelangsungan hidup di dunia dan di bumi tetap terjaga,” pungkasnya.
Pemkot Kendari Meriahkan HUT ke-193 dengan Lomba Tradisional
Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 193 Kota Kendari tahun 2024 diwarnai dengan beragam agenda, seperti lomba permainan tradisional seperti “Macukke”.

Lomba permainan tradisional ini diikuti oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama camat se Kota Kendari. Kegiatan ini berlangsung di lapangan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat.
Salah satu peserta lomba Macukke, yang juga merupakan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari, Sri Nursyam Dewi sangat mengapresiasi lomba permainan tradisional ini, sebab menurutnya banyak kalangan anak muda jaman sekarang sudah tidak mengenal lagi permainan tempo dulu.
“Kami sangat senang sekali dan antusiasme, dimana permainan ini sudah mulai dilupakan tapi Alhamdulillah, bapak Pj Wali Kota Kendari mengangkat kembali budaya-budaya lokal, sehingga kami dalam peringatan HUT Kota Kendari sangat senang dan gembira,” ujarnya.
Sementara dibabak penyisihan Dinas Kominfo yang diwakili Sekdis Kominfo berhasil mengalahkan Kelurahan Puuwatu, selanjutnya, Dinas Kominfo akan melawan Bapenda diperempat final.
Terkahir, Sri Nursyam Dewi berharap lomba tradisional ini dapat mengingatkan kembali generasi muda mengenai permainan tradisional zaman dulu.
Sementara itu, Juri/Panitia lomba Macukke, Bastin menyebut perlombaan ini menggunakan sistem gugur. Perlombaan ini juga bakal berlangsung hingga 2 hari. Terlihat selama pertandingan terdapat peserta lomba yang tidak menghadiri pertandingan sehingga dinyatakan Walkover atau WO.
“Ini disebabkan karena mereka telat, artinya setelah kami panggil beberapa kali tapi pesertanya terlambat datang dengan alasan mungkin ada kegiatan. Tapi kami dari pihak penanggungjawab sudah menyampaikan melalui grup WA,” pungkasnya. (kom/wan/adv)