Sosialisasi Pendeteksian Dini Kanker Serviks, Diabetes Militus dan Hipertensi Sasar Pengurus Lembaga di Kota Kendari

oleh -11774 Dilihat
Hasria, SKM., M.AP bersama jajaran dan pengurus PKK Kota Kendari.

Radarkendari.com, KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menggelar sosialisasi pendeteksian dini Kanker Serviks, ahipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) kepada pengurus PKK, Dharma Wanita, dan BKMT, Selasa (15/7/2025) di Plaza Inn Hotel.

Sosialisasi sekaligus advokasi ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinkes Kota Kendari, Hasria, SKM., M.AP dan menghadirkan narasumber seperti dr. Suhartini, Sp.OG dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Elfi, SKM., M.Kes..

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini penyakit tersebut.

Hasria, SKM., M.AP bersama jajaran dan pengurus dharma wanita Kota Kendari.

Melalui sosialisasi ini, Dinkes Kendari berharap para pengurus PKK, Dharma Wanita, dan BKMT dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan deteksi dini penyakit.

Kepala Dinkes, Hasria menyebut penyebab kematian terbesar di dunia maupun di Asia Tenggara saat ini adalah Penyakit Tidak Menular atau PTM. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

“Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya kesepakatan tentang strategi dalam pencegahan dan pengendalian PTM di Indonesia, termasuk di Kota Kendari. Meningkatnya kasus PTM secara signifikan setiap tahunnya utamanya penyakit kardiovaskuler diantaranya kanker dan hipertensi serta penyakit metabolik yaitu diabetes mellitus merupakan masalah serius yang merupakan ancaman utama bagi kesehatan dan perkembangan manusia saat ini,” ungkap Hasria.

Berbeda halnya dengan penyakit menular, sambung mantan Kepala BKPSDM, PTM berkembang perlahan dan seringkali tanpa gejala pada awalnya, namun bisa berakibat fatal bila tidak ditangani secara tepat. Hal inilah yang menyebabkan PTM disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam diam karena bisa berakibat kematian.

“Nah, deteksi dini merupakan kunci utama untuk mencegah dan mengendalikan dampak buruk yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular, yang mana pada pertemuan kali ini kita akan lebih banyak membahas pelaksanaan deteksi dini penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit penyebab kematian nomor dua wanita di indonesia yaitu kanker leher rahim (kanker serviks),” terang Hasria.

Menurutnya, deteksi dini ini sangat penting dilakukan karena dapat mengidentifikasi faktor risiko sebelum berkembang lebih jauh, mencegah komplikasi dan perburukan yang serius akibat PTM, mengurangi biaya pengobatan, serta dapat menjaga produktivitas dan kualitas hidup.

“Pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat adalah salah satu cara pengendalian PTM yang efektif dan efisien di masyarakat, dengan memfasilitasi dan melakukan bimbingan dalam melakukan pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukan secara rutin di masyarakat,” terang Hasria.

Deteksi dini dan monitoring faktor risiko ini ditindaklanjuti secara teratur dan periodik termasuk pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai ptm dan bahayanya bagi kesehatan sehingga masyarakat mampu mawas diri terhadap faktor risiko PTM sehingga kasus ptm dapat dikendalikan.

Ia menambahkan, sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada saat sehat. diharapkan dengan rutin melakukan deteksi dini faktor risiko PTM, masyarakat mampu memahami faktor risiko pada diri masing-masing dan mengantisipasinya dengan mengubah gaya hidup agar lebih sehat secara mandiri,” jelas istri Sekda Kota Kendari.

“Kami berharap dengan adanya pertemuan ini, dapat membuka cakrawala kita semua tentang pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM utamanya pada PTM prioritas seperti hipertensi, dm, dan kanker leher rahim/serviks serta meningkatkan kesadaran kita semua agar mau melakukan deteksi dini PTM secara rutin di fasilitas pelayanan kesehatan. Lebih lanjut kami mengharapkan semua peserta pertemuan ini dapat membantu mensosialisasikan pentingnya deteksi dini ptm dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar masing-masing,” pungkas Hasria kepada media. (red/id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.