RADARKENDARI.COM, KENDARI – Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,71 persen pada periode Oktober 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,67 poin.
Hal ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari dalam rapat yang dihadiri oleh Asisten II Setda Kota Kendari, Jahudding di Kantor BPS Kota Kendari, Jumat (01/11/2024).
Kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman dan tembakau, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, rekreasi, pendidikan, penyediaan makanan dan minuman serta restoran, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya, menjadi penyebab utama inflasi.

“Terjadinya penurunan harga di pasar biasanya bertujuan untuk meningkatkan omset penjualan, hal ini diharapkan tidak berdampak negatif,” ujar Jahudding.
Menanggapi inflasi yang terjadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari akan melaksanakan program pangan murah sebagai langkah strategis untuk menekan harga dan menstabilkan inflasi.
“Program dari Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) akan meluncurkan program pangan murah serta memberikan perhatian pada Pasar Wua-wua agar bisa dihidupkan kembali seperti dulu,” ungkap Jahudding.
“Pangan murah diharapkan dapat disertai iklan untuk menarik kembali pengunjung ke pasar yang sepi. Dinas Ketapang Kota Kendari juga akan fokus untuk menghidupkan kembali Pasar Wua-wua, yang dulunya ramai pengunjung,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketapang Kota Kendari, Abdul Rauf mengungkapkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini bakal menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Gerakan Pangan Murah rencana akan dilaksanakan di Pelataran Pasar Sentral Wuawua pada 10 November 2024. Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di pasar tersebut menyusul melimpahnya ketersediaan pangan di Kota Kendari.
“Mari manfaatkan komoditas yang ada. Kita juga dari Ketapang bakal mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di pelataran Balai Kota Kendari. Ini segera saya koordinasikan dengan Bapak Pj Wali Kota Kendari,” kata Rauf.
Sekedar informasi, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari tengah intens memantau ketersediaan stok pangan di distributor dan pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan pangan aman untuk beberapa bulan ke depan.
Hal ini dilakukan lmenindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup untuk memastikan ketersediaan pangan daerah.
Kepala Dinas Ketapang Kota Kendari, Abdul Rauf, mengungkapkan bahwa pihaknya selalu antisipasi terhadap ketersediaan pangan.
“Kemarin kami turun melakukan pengecekan di distributor maupun pedagang. Alhamdulillah, ketersediaan pangan kita melimpah, aman hingga awal tahun. Terutama komoditi beras, minyak goreng dan gula pasir tercatat ribuan ton,” ujar Rauf, Kamis (31/10/2024).

Pemantauan tidak hanya dilakukan di distributor dan pasar tradisional, tetapi juga di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Kita juga pantau di Bulog beberapa bahan pangan, sekaligus juga melibatkan Bulog saat pantauan ke distributor dan pasar tradisional. Saya simpulkan stok kita banyak,” ungkap Rauf yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari.
Rauf berharap melimpahnya bahan pangan ini dapat dimanfaatkan masyarakat Kota Kendari secara bijak dan tidak berlebihan.
Reporter : Wawan Putra
Editor : Cici Purnamasari















