Radarkendari.com, KENDARI – Gerakan Tanam Memanfaatkan Pekarangan dan Lahan Kosong Berbasis Kawasan atau Gerak Tangkas menjadi program andalan Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan tentunya menekan laju inflasi di Kota Lulo (sebutan untuk Kota Kendari).
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, S.P.,M.Si. menuturkan bahwa program ini sesuai dengan arahan Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup yang telah tertuang dalam Perwali tentang pendataan lahan-lahan kosong serta pemanfaatannya.

“Program ini sementara berjalan dan menjadi program andalan Distan. Jadi kami sudah mendata kurang lebih hampir 75 hektar lahan tidur yang ada di Kota Kendari. Lahan tidur dimaksud yakni lahan yang ada pemiliknya,” ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (30/8/2024).
“Nah inilah yang kita data dan meminta izin ke pemiliknya untuk mengolahnya. Jadi sekarang itu sudah sementara berjalan, sudah sekira 50 persen yang kita olah dari 75 hektar tadi. Tentu program ini dijalankan untuk menekan inflasi,” tambah Sahuriyanto.

ASN yang pernah menjabat Kabag Umum menyebut, untuk tanamannya sendiri merupakan tanaman jangka pendek seperti tomat, cabai, kangkung, kacang panjang dan bayam. Katanya, tanaman-tanaman ini penyumbang inflasi sehingga menjadi komoditi prioritas untuk ditanam.
“Kemarin itu penyumbang inflasi tomat dan cabe, nah sekarang ini sayuran lagi makanya kita menanam. Benihnya kita siapkan gratis, termasuk pupuk dan herbisida (racun rumput, red). Kalau mau mengolah kita pinjamkan alsintan (alat dan mesin pertanian, red),” ungkap Sahuriyanto sembari tersenyum.
Katanya, program ini sudah berjalan dibeberapa instansi pemerintah maupun swasta yang memiliki lahan kosong belum termanfaatkan. Seperti Lapas Kelas IIA Kendari, Lapas Anak Kendari, Polresta Kendari, Unsultra dan Universitas Halu Oleo (UHO).
“Di Lapas sudah lama kita jalankan, makanya kemarin Distan mendapat penghargaan dari Kemenkumham Sultra. Jadi petaninya itu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), hasilnya mereka sendiri yang konsumsi dan dijual,” terangnya.
Artinya, lanjut Sahuriyanto, Distan siap memfasilitasi pemilik lahan agar lahannya bisa diolah untuk ditanami, tentunya dengan mencarikan pertani yang siap berkerja sama dengan pemilik lahan tersebut.
“Olehnya itu kami berharap program ini berkelanjutan tidak satu kali saja. Kami juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan lahan tidurnya, kami siap menfasilitasi bangunkan lahannya dan siapkan bibitnya,” ujar Sahuriyanto.
Sebelumnya Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup saat menghadiri Panen Jagung di Kecamatan Baruga telah menyampaikan pesan kepada para camat, lurah dan seluruh masyarakat agar memanfaatkan lahan kosongnya untuk ditanami tanaman pangan jangka pendek yang menjadi kebutuhan sehari-hari.

“Manfaatkan lahan kosong maupun perkarangan rumahnya untuk dilakukan penanaman pangan, mulai dari tanam cabe, tanam tomat, tanam bawang karena pertumbuhannya itu tidak cukup lama,” pinta Muhammas Yusup.
Menurutnya, tanam itu akan sangat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat jika terjadi kenaikan harga. Hal inilah yang sangat membantu menekan laju inflasi, sebab masyarakat masih bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.
“Ke depannya harapan saya kegiatan pemanfaatan lahan ini dapat lebih membudaya, memberi manfaat kepada masyarakat dan hasil produk yang diperoleh memberi kepuasan jasmani dan rohani serta lahan yang yang dimanfaatkan dapat menjadi tempat rekreasi, menjadi sumber pangan dan sumber pendapatan,” pungkas Muhammad Yusup. (ADV)