Jaringan Mahasiswa Progresif Sultra Minta Rektor UHO Tak Cawe-cawe di Pilrek

oleh -1287 Dilihat
Jaringan Mahasiswa Progresif Sulawesi Tenggara (Jamprof Sultra) melakukan demonstrasi di seputaran gedung rektorat UHO Kendari, Jum'at 2 Mei 2025 sore.

Radarkendari.com, KENDARI – Puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Progresif Sulawesi Tenggara (Jamprof Sultra) melakukan demonstrasi di seputaran gedung rektorat Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Jum’at 2 Mei 2025 sore.

Jamprof Sultra Rektor UHO Prof Muhammad Zamrun Firihu diduga terlibat cawe-cawe dalam pemilihan Rektor (Pilrek) UHO Periode 2025-2029 dan nilai tidak berintegritas sebagai seorang pucuk pimpinan perguruan tinggi negeri.

Koordinator aksi, Fardin Nage mengatakan pendidikan merupakan fondasi utama kemajuan bangsa. Di dalamnya tertanam nilai-nilai integritas, kejujuran, keadilan dan tanggung jawab moral yang harus dijaga oleh setiap pemangku kepentingan pendidikan.

Momentum Hari Pendidikan Nasional yang selalu peringati setiap 2 mei menjadi pengingat bersama bahwa pendidikan bukan hanya soal mentransfer pengetahuan, tetapi membentuk karakter dan membangun peradaban. Oleh karena itu, seluruh proses yang berlangsung di dunia pendidikan, termasuk pergantian kepemimpinan di perguruan tinggi, harus mencerminkan nilai-nilai luhur tersebut.

Dalam konteks pendidikan tinggi, pemilihan rektor bukanlah sekedar agenda rutin kelembagaan, melainkan tonggak penting yang menentukan arah dan martabat universitas. Proses ini seharusnya mencerminkan prinsip meritokrasi, profesionalisme dan akuntabilitas publik.

“Sayangnya, kami memandang bahwa proses pemilihan rektor di Universitas Haluoleo kali ini sedang menghadapi tantangan serius. Kami menilai bahwa cawe-cawe dalam bentuk apapun dari rektor yang masih aktif merupakan tindakan yang kurang etis dan berpotensi mencederai semangat demokrasi kampus. Seorang rektor bukan hanya pelaksana tugas administratif, melainkan figur teladan yang menjaga netralitas dan martabat kelembagaan,” ungkap Fardin.

Fardin menambahkan, untuk itu dalam semangat Hari Pendidikan Nasional ini, pihaknya menyampaikan harapan tulus kepada rektor aktif Universitas Halu Oleo, yang akan mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 2 juli mendatang.

“Kami percaya bahwa beliau memiliki kesempatan untuk mengakhiri kepemimpinan dengan sikap terhormat dengan menjaga jarak dari proses pemilihan dan memastikan netralitas semua pihak. Dengan demikian, beliau dapat dikenang sebagai tokoh pendidikan Sulawesi Tenggara yang menjaga integritas sampai akhir pengabdiannya. Biarkan sejarah mencatat akhir masa jabatan beliau sebagai pemimpin yang bijak, bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan nasional,” tegasnya.

“Olehnya itu kami meminta dengan tegas kepada Rektor UHO untuk tidak cawe-cawe atau intervensi pemilihan Rektor UHO. Kamu juga meminta kepada seluruh senat sebagai pemilik suara pada pilrek agar tidak memilih calon Rektor yang tidak berintegritas, dimana ada salah satu calon diduga kuat keluar masuk THM dan memiliki banyak selingkuhan,” pungkasnya.

Namun sayang mereka hanya diperhadapkan pihak security kampus, dan tidak berhasil menemui Rektor UHO Prof Muhammad Zamrun Firihu. Salah satu security yang ditemui media mengatakan Rektor UHO sedang tidak ada di ruangan.
“Sebelum sholat Jumat pak Rektor keluar dan tidak kembali ke kantor,” ujarnya salah satu security UHO.

Guna memastikan informasi dari security, media ini memasuki gedung rektorat UHO dan memang Rektor UHO dan beberapa pimpinan kampus sudah tidak berada di ruangan. Awak media ini juga masih berusaha mengkonfirmasi ke pihak Rektor UHO terkait aksi yang dilakukan para mahasiswa. (red/id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.