RADARKENDARI.COM, KENDARI – Gerakan Pangan Murah (GPM) Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari dalam rangka pengendalian inflasi daerah terus berlanjut.
Kali ini, Gerakan Pangan Murah dilaksanakan di Pelataran Kantor Kelurahan Lalodati, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (05/06/2024).

Kepala Disketapang Kota Kendari, Abdul Rauf menjelaskan, gerakan pangan murah ini dilaksanakan karena sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Disketapang dalam rangka membantu membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus bisa mengendalikan inflasi daerah.
Lanjut Abdul Rauf, gerakan pangan murah sudah dimulai sejak Januari 2024. Gerakan ini akan dimasifkan terutama dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun ini salah satunya Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

“Menjelang hari raya, kebutuhan pangan itu biasanya akan meningkat. Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari melalui arahan dan bimbingan Bapak Pj Wali Kota Kendari, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari melakukan gerakan pangan murah ini,” ungkap Abdul Rauf.
Sekedar informasi, dalam gerakan pangan murah ini, Disketapang Kendari bekerjasama dengan distributor menghadirkan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.
Kebutuhan pangan yang disiapkan yakni beras premium 10 kilogram Rp 130 ribu, beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) 5 kilogram Rp 58 ribu, minyak kita 1 liter Rp 14 ribu, gula pasir 1 kilogram Rp 17 ribu, telur 1 rak Rp 53 ribu, bawang merah 1 kilogram Rp 35 ribu dan bawang putih 1 kilogram Rp 45 ribu.

Selain beras dan bahan pangan lain, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) juga meminta para distributor yang berjumlah 35 peserta bisa menghadirkan komoditi lain seperti ikan beku, daging dan ayam beku. Upaya itu ditempuh untuk mengedukasi masyarakat agar tahu bahwa bahan pangan di Kota Kendari aman dan terkendali.
Dalam Gerakan Pangan Murah ini, Disketapang Kendari didukung langsung oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Perum Bulog, Bank Indonesia, dan stakeholder terkait.
Perlu diketahui pula, dalam gerakan pangan murah kali ini, pihaknya juga merangkaikannya dengan pemberian bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) tahap dua. Selanjutnya ada sosialisasi gerakan anti boros pangan agar masyarakat semakin bijak dalam pengelolaan pangan sesuai prinsip efisiensi.
Masyarakat juga diedukasi bagaimana mencintai pangan lokal seperti Sikato (Sinonggi, Kasuami Kambuse, dan Kabuto) dan selalu mengkonsumsi pangan lokal daerah ini. (wan/adv)