Kendari, RadarKendari.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada sebanyak 184 Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Antero Hamra, kemarin.
Pada kesempatan itu, Muhammad Yusup berpesan kepada para nakes agar mengutamakan bekerja secara profesional saat melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan.
Pj Wali Kota Kendari mengungkapkan tentang pentingnya bekerja secara profesional bagi perangkat kesehatan.
“Tenaga kesehatan memegang peran penting dalam melayani masyarakat, terutama untuk mendukung terlaksananya pelayanan rumah sakit,” ungkap Muhammad Yusup.
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Yusup juga meminta manajemen rumah sakit agar senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
Ia tak menampik jika RSUD Antero Hamra baru saja dioperasikan dan masih berstatus rumah sakit tipe D, akan tetapi ia meminta layanan tidak boleh kalah dari rumah sakit swasta.
” RSUD Antero Hamra harus bisa jadi rumah sakit rujukan yang berkualitas dan menjadi rumah sakit negeri dengan kualitas layanan sekelas swasta.” pungkasnya.
Muhammad Yusup : Nakes Wajib Berikan Layanan Kesehatan Terbaik untuk Warga
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari genap berusia ke 21 tahun, kemarin. Dengan bertambahnya usia, RSUD Kota Kendari diharapkan bisa meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup menyambut baik pertambahan usia salah satu rumah sakit terbaik di Kota Lulo itu. Ia merasa sangat bangga kepada RSUD yang telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Saya menitip harapan agar rumah sakit yang kita sama-sama banggakan ini bisa terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang ingin mendapat layanan kesehatan,” ungkapnya.
Lanjut dia berpesan kepada seluruh insan tenaga kesehatan (nakes) agar senantiasa menjaga dan membangun komunikasi yang positif dan efektif dalam rangka peningkatan layanan kesehatan.

“Saya minta berikan pelayanan yang humanis. Kita harus selalu mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan pasien, kita juga harus empati dan memberikan rasa kepedulian kita dalam setiap interaksi dengan pasien dan keluarganya,” kata Yusup.
“Karena komunikasi yang baik antar dokter, perawat, dan pasien dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan saling percaya,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman bersyukur RSUD Kota Kendari kini genap berusia 21 tahun. Menurutnya, kehadiran rumah sakit sangat berjasa dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari telah ikut dalam mengawal kemajuan daerah di bidang kesehatan sebagai wujud kesungguhan. Dalam mengembangkan kesungguhan tersebut kami berkomitmen untuk selalu mengutamakan multi pelayanan dan keselamatan pasien,” kata Sukirman.
Sukirman berharap, pertambahan usia RSUD Kendari menjadi momentum bagi pihaknya untuk selalu senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat. RSUD Kota Kendari akan selalu berbenah dan memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. Kami berkomitmen untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Sekedar informasi, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 21 RSUD Kota Kendari, dirangkaikan dengan beberapa kegiatan seperti senam bersama, jalan sehat bersama seluruh staf dan karyawan RSUD Kota Kendari, penyerahan piagam penghargaan kepada staff terbaik, donor darah, karya Bhakti dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Muhammad Yusup Minta Jajaran Jaga Kesehatan
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup meminta seluruh penyelenggara pemilu dalam hal ini Badan Ad Hoc agar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.

Menurutnya, Badan Ad Hoc merupakan ujung tombak penyelenggaraan pemilu sehingga kesehatan dan kebugaran tubuhnya harus tetap terjaga.
“Kita tidak ingin terulang kembali kasus meninggalnya para penyelenggara pemilu karena kecapean seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu,” ungkap Muhammad Yusup saat Bimtek Pengelolaan Logistik dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara yang digelar KPU Kota Kendari, kemarin.
“Saya harap seluruh penyelenggara pemilu untuk tetap menjaga kesehatan dan istirahat yang cukup agar bisa melaksanakan tugas dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, Muhammad Yusup juga mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Ad Hoc-nya untuk mengantisipasi potensi miss seperti distribusi logistik dan penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada saat pemungutan suara akan terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di Kota Kendari.
“Ini (KPU) harus hati-hati terkait penyiapan logistiknya jangan sampai kekurangan, dan juga karena kita ini berdasarkan informasi dari BMKG pada saat hari H nanti itu cuaca ekstrem di Kota Kendari umumnya Sulawesi Tenggara (Sultra) intensitas hujan tinggi,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini berharap, KPU dan seluruh badan ad hoc bisa bersiap menghadapi potensi miss pada hari pemungutan suara termasuk bisa memahami proses pemungutan suara dan rekapitulasi hasil pemungutan suara karena ini merupakan puncak pelaksanaan penyelenggaraan pemilu.
“Kami harap para petugas hingga ditingkat KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) bisa bekerja profesional dan berintegritas sehingga menghasilkan pemilu yang akuntabel dan bermartabat,” kata Muhammad Yusup.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Kota Kendari Jumwal Saleh menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemkot Kendari terhadap seluruh Badan Ad Hoc. Menurutnya, dukungan yang diberikan bisa membantu tugas Badan Ad Hoc dalam menjalankan proses pemilu.
Ia juga mengingatkan, PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) agar tetap fokus dalam bekerja menjelang hari pemungutan suara. Pasalnya, pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi merupakan puncak pelaksanaan pemilu. “Semua harus bersiap,” pungkasnya. (wan/adv)