Pemkot Kendari Imbau Masyarakat Intens Pantau Informasi Perkembangan Cuaca

oleh -10448 Dilihat
Cornelius Padang (topi hitam) mendampingi Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran saat meninjau lokasi bencana Wanggu.

Radarkendari.com, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari mengimbau masyarakat untuk intens memantau informasi perkembangan cuaca terkini.

Imbauan ini disampaikan langsung,
Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, S.E., M.E, kepada Radarkendari.com, baru-baru ini. Imbauan ini sebagai upaya preventif untuk mengantisipasi potensi bencana yang dapat disebabkan oleh cuaca ekstrem.

Wali Kota Kendari saat menemui korban banjir Wanggu di tempat pengungsian.

Cornelius Padang menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, terutama di musim hujan yang dapat menyebabkan banjir, longsor, dan bencana lainnya. “Masyarakat harus selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem,” pinta Cornelius.

BPBD Kota Kendari juga mengigatkan masyarakat untuk mengikuti informasi resmi tentang cuaca dan potensi bencana dari sumber yang terpercaya, seperti BMKG dan BPBD Kota Kendari. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi bencana.

Wali Kota Kendari saat mengunjungi warga di tenda pengungsian.

BPBD memanfaatkan informasi terkini dari BMKG dan alat pemantau cuaca untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.

Informasi tersebut disebarluaskan secara real-time melalui media sosial dan edukasi langsung hingga tingkat kelurahan. “Alat yang dipasang BMKG ini setiap dua jam memberikan update prakiraan cuaca,” jelas Cornelius Padang.

Selain pemantauan cuaca, BPBD juga mengoptimalkan Call Center 112 Kedaruratan. “Call Center 112 ini salah satunya dilayani oleh BPBD. Jika ada informasi mengenai kebencanaan, kami akan segera merespon,” ujar mantan Kepala Bappeda Kota Kendari.

Wali Kota Kendari bersama Kepala OPD usai mengunjungi warga korban banjir.

BPBD telah memasang monitor di kantor untuk memantau panggilan darurat dan menerapkan sistem siaga 24 jam.
Cornelius menambahkan, banjir dan longsor merupakan bencana alam yang rutin terjadi di Kota Kendari setiap tahun.

Pemerintah Kota Kendari telah melakukan langkah antisipatif seperti normalisasi daerah rawan banjir, termasuk pengerukan saluran dan pembersihan kali.

“Kita berharap bencana tidak akan terjadi, tapi jika pun terjadi, kita harap dampaknya bisa diminimalisir, terutama korban jiwa,” harap Cornelius Padang.

Katanya, berdasarkan peta risiko bencana, beberapa kelurahan yang berpotensi terdampak banjir dan longsor antara lain Punggaloba, Tipulu, Kemaraya, Watu-Watu, dan Benu-benua di Kecamatan Kendari Barat, serta sejumlah kelurahan di Kecamatan Mandonga dan Baruga. “Hampir semua kecamatan di Kota Kendari memiliki potensi banjir dan longsor,” terang Cornelius.

Meskipun jumlah personel dan peralatan BPBD masih belum maksimal (sekitar 42 personel), kata Cornelius, personel yang ada telah dibekali pengetahuan kebencanaan untuk melakukan langkah antisipatif. “Kami akan senantiasa terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisir dampak bencana,” pungkas Cornelius.

Sebelumnya diakhir Juni banjir melanda kawasan Lepolepo, akibatnya banjir merendam puluhan rumah warga di Jalan Lamuse, Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga. Alhamdulillah awal Juli banjir surut kembali dan warga bisa membersihkan rumah-rumah mereka.

Hal ini terlihat saat, Wali Kota Kendari meninjau lokasi banjir Wanggu. Bahkan, Komisi V DPR RI dan Kementerian PU dijadwalkan mengunjungi lokasi banjir ini pada 11 Juli.

Wali Kota Kendari dr. Hj. Siska Karina Imran menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah Kali Wanggu. Dari data sementara, tercatat sebanyak 650 jiwa atau sekitar 183 kepala keluarga terdampak langsung oleh banjir tersebut.

“Yang mana ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik Pemerintah Kota Kendari, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, maupun Pemerintah Pusat melalui balai,” ungkap Siska.

Ia mengungkapkan bahwa, perhatian dari tingkat pusat pun sudah diberikan. Ia menjelaskan bahwa Komisi V DPR RI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan kunjungan langsung ke Kota Kendari, khususnya di Kelurahan Lepolepo dan kawasan Kali Wanggu yang terdampak paling parah

“Alhamdulillah, sesegera mungkin sudah diatensi dari Pusat. Komisi V DPR RI bersama Kementerian PU insya Allah akan datang langsung ke sini. Sudah dijadwalkan tanggal 11 Juli ini,” beber Siska. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.