RADARKENDARI.COM, Kendari, Sulawesi Tenggara – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari telah menjalin kemitraan dengan Bank Indonesia untuk mendukung program ketahanan pangan (Ketapang) di tahun 2025.
Kepala Dinas (Kadis) Ketapang Kota Kendari, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa sinergi ini bertujuan untuk menstabilkan harga pangan dan mengendalikan inflasi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Beberapa program strategis telah disiapkan. Penyaluran beras melalui Sistem Persediaan dan Perdagangan Beras (SPHB) ke kios-kios pangan dan pengecer akan menjadi salah satu fokus utama untuk menjaga stabilitas harga beras.
“Pemerintah memastikan ketersediaan dan harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat,” ungkap Abdul Rauf, Jumat (31/01/2025).

Program bantuan pangan langsung kepada masyarakat akan dilanjutkan pada Januari dan Februari 2025.
Data penerima manfaat sebanyak 20.213 Kepala Keluarga (tahun 2024) masih dalam proses validasi untuk tahun 2025. Bantuan ini diharapkan memperkuat daya beli masyarakat.
Program Gerakan Pangan Murah (GPM) juga akan terus didukung, menyediakan beras 5kg (Rp 58.000), minyak goreng 1 liter (Rp 14.000), dan gula pasir 1kg (Rp 14.000) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Ketapang Kota Kendari juga akan aktif memantau harga 20 komoditi utama di pasar, dengan data yang langsung di-update ke pusat untuk respon cepat terhadap potensi gejolak harga.
Program Si-Indah (Sinergitas Pengendalian Inflasi Daerah) akan diimplementasikan melalui optimalisasi kios pangan. Targetnya, setiap kelurahan memiliki kios pangan yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik.
Saat ini, lima kios pangan telah beroperasi di lima kecamatan berbeda: Riska Jaya (Pasar Rakyat Baruga), Sekar Utama (Pasar Panjang), Putra Gangga (Pasar Rakyat Pondambea), Adel (Pasar Sentral Kota Kendari), dan Ghani Mulia (Pasar Lapulu).
Laporan : Wawan Putra
Editor : Cici Purnamasari