Pj Wali Kota Kendari Diapresiasi Kemendagri Atas Keberhasilan Mengatasi Inflasi dan Stunting

oleh -17515 Dilihat
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup didampingi Kepala Bappeda Cornelius Padang dan Kepala BKAD Kota Kendari, Farida Agustina memaparkan kinerja triwulan III 2024 Pemkot Kendari di Itjen Kemendagri, Kamis (03/10/2024).

RADARKENDARI.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, mendapat apresiasi dari Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas kinerja program prioritas nasional di triwulan III (Juli – September 2024).

Apresiasi ini disampaikan usai evaluasi capaian kinerja Penjabat Wali Kota Kendari yang berlangsung di ruang rapat Irjen Kemendagri di Jakarta, Kamis (03/10/2024).

Evaluasi yang dipimpin oleh Drs. Azwan, M.Si, PPUPD Ahli Utama Irjen Kemendagri ini menilai lima program prioritas nasional yang dipaparkan Penjabat Wali Kota Kendari, meliputi inflasi, stunting, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kemiskinan ekstrem, dan penyerapan anggaran.

Tim evaluator  mengapresiasi  pencapaian  Kota  Kendari  dalam  mengendalikan  inflasi  dan  menurunkan  angka  stunting.

Kota  Kendari  berhasil  mengendalikan  inflasi  Year-on-Year  pada  bulan  September  2024  sebesar  0,99%,  lebih  rendah  dari  inflasi  nasional  sebesar  1,84%.

Pencapaian  ini  juga  menunjukkan  penurunan  dibandingkan  triwulan  I  (Maret)  sebesar  2,67%  dan  triwulan  II  (Juni)  sebesar  2,40%.

Berbagai strategi dilakukan dalam pengendalian inflasi Kota Kendari, di antaranya pelaksanaan gerakan pangan murah, pemantauan berkala dan sidak harga dan stok bahan pangan di pasar tradisional, sosialisasi kampanye stop boros pangan, gerakan menanam di pekarangan dan lahan kosong, bantuan alat tangkap, bantuan benih ikan, serta kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Pinrang.

Pada  aspek  stunting,  Kota  Kendari  juga  menunjukkan  kemajuan  yang  signifikan.  Meskipun  data  prevalensi  stunting  tahun  2023  berdasarkan  Survei  Kesehatan  Indonesia  (SKI)  sebesar  25,7%,  data  hasil  pengukuran  langsung  terhadap  95,59%  balita  melalui  Elektronik  Pencatatan  dan  Pelaporan  Gizi  berbasis  masyarakat  (E-PPGBM)  menunjukkan  prevalensi  stunting  Kota  Kendari  per  Agustus  2024  hanya  2,14  persen  atau  sebanyak  617  balita.

Upaya  percepatan  penurunan  stunting  yang  dilakukan  antara  lain  pemberian  makanan  tambahan  (PMT)  susu  dan  bahan  pokok  pada  2.061  balita  dan  441  ibu  hamil,  melalui  gerakan  orang  tua  asuh  stunting,  pemberian  tablet  tambah  darah  kepada  remaja  putri  dan  ibu  hamil,  himbauan  pemberian  Air  Susu  Ibu  (ASI)  eksklusif  terhadap  bayi  usia  dibawah  6  bulan  dan  makanan pengganti ASI  bagi  bayi  usia  6-23  bulan,  pemberian  imunisasi  dasar  lengkap,  pemantauan  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak,  serta  pelayanan  tata  laksana  gizi  buruk.

Pemerintah  Kota  Kendari  juga  melakukan  upaya  sensitif  seperti  penyaluran  bantuan  pangan  bergizi  bagi  nelayan  kecil,  rehabilitasi  45  unit  rumah  tidak  layak  huni  (RTLH),  penyediaan  sarana  dan  prasarana  air  bersih  dan  Sistem  Pengelolaan  Air  Limbah  Domestik  (SPALD),  perluasan  cakupan  program  orang  tua  asuh  atasi  stunting,  sosialisasi  percepatan  penurunan  stunting  dan  pola  hidup  bersih  dan  sehat  di  65  kelurahan,  sosialisasi  perlindungan  anak  terpadu  berbasis  masyarakat,  dan  pelatihan  edukasi  gizi  1.000  Hari  Pertama  Kehidupan  (HPK)  bagi  petugas  Puskesmas.

Selain itu, dalam rangka menurukan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Pemerintah Kota Kendari memfasilitasi layanan AK-1, kartu pra-kerja, penempatan tenaga kerja, pelatihan berbasis komputer, pemagangan dalam dan luar negeri, pelatihan kerajian, pelatihan pengelolaan kampung wisata, pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) UMKM, dan penyelenggaraan Job Fair untuk para pencari kerja.

Terkait aspek kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kota Kendari telah melakukan pemutakhiran data kemiskinan by name by address dengan jumlah warga miskin ekstrem sebanyak 421 jiwa/ 107 Kepala Keluarga (KK).

Dari data tersebut, sebanyak 234 jiwa/ 34 KK yang belum ditertangani disentuh melalui intervensi kantong-kantong kemiskinan berupa penataan kawasan permukiman kumuh, peningkatan akses air bersih dan sanitasi, rehabilitasi rumah tidak layak huni, pengurangan beban pengeluaran melalui jaminan kesehatan dan jaminan sosial, serta peningkatan pendapatan melalui bantuan peralatan kerja UMKM, program perikanan budidaya, pengolahan hasil pertanian dan perikanan, bursa kerja dan pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Untuk aspek penyerapan anggaran, sampai dengan akhir triwulan III tahun 2024, penyerapan anggaran mencapai 64,61% dengan berbagai upaya akselerasi yang dilakukan antara lain penyusunan anggaran kas sesuai proyeksi pendapatan daerah, dan instruksi percepatan pelaksanaan kegiatan dan serapan anggaran OPD melalui surat edaran Wali Kota,

“Penerapan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), Penerapan e-purchasing dan e-katalog local, Percepatan progress pelaksanaan pekerjaan fisik, Monev periodik terhadap progress realisasi fisik dan keuangan, dan rekonsiliasi pendapatan dan belanja setiap triwulan,” pungkas Muhammad Yusup.

Laporan : Nismawati

Editor : Cici Purnamasari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.