Kendari, RadarKendari.com – Malam ke 24 Ramadhan, Rabu (3/4/2024), Tim Safari Ramadhan Pemerintah Kota Kendari yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala, berkunjung ke Masjid Babussalam di Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kunjungannya menandai ditutupnya Safari Ramadan 1445 Hijriah.
Mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Sekda Kota Kendari memberikan apresiasi kepada jemaah Masjid Babussalam, karena saat kunjungan Tim Safari Ramadhan jemaah masih memenuhi masjid.

“Karena kita bandingkan kemarin-kemarin paling tidak 2 atau 3 malam yang lalu ada masjid jemaahnya sudah maju ke depan sudah mulai pindah orientasi, pindah konsentrasi bapak-bapak sibuk sudah beli cat dan kuas, ibu-ibunya sibuk membelender, Alhamdulillah jamaah di masjid Babussalam ini masih banyak yang mencari ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ungkap Sekda.
Padahal kata Sekda, para ulama dan orang tua dulu mengajarkan untuk mencari ridho Allah di 10 malam terakhir Ramadhan, karena di waktu tersebut khususnya pada malam hingga dini hari doa diijabah oleh Allah.
Selain itu, tentang pembangunan masjid, mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini, meminta pengurus masjid mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah Kota Kendari, karena pemerintah kota sudah memiliki kuota untuk itu.
Kemudian Sekda juga mengajak para jemaah untuk terus memakmurkan masjid yang sudah megah tersebut, tentunya dengan melibatkan anak-anak. Agar mereka selalu akrab dengan masjid dan kegiatan positif. Sekda yakin dengan berbagai kegiatan positif di masjid bisa mengurangi kekhawatiran orang tua dengan banyaknya persoalan menyimpang anak-anak saat ini.
Sekda Kota Kendari Buka Puasa Bersama DPK IKAPTK Kota Kendari
Mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari mengikuti Buka Puasa bersama Dewan Pengurus Kabupaten Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPK IKAPTK) beserta Purna Praja Kota Kendari.

Acara Buka Puasa bersama yang dilaksanakan di Aula Teporombua Kantor Balai Kota Kendari, Selasa (2/4/2024), mengusung tema “Sucikan pikiran, Lapangkan hati dan Senantiasa menjalin silaturahmi”.
Sekda Kota Kendari sekaligus Ketua DPK IKAPTK Kota Kendari Ridwansyah Taridala dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh dan mempererat Ukhuwah Islamiyah untuk semuanya.
“InsyaAllah kegiatan kita hari ini untuk menyambung, memperkokoh dan mempererat Ukhuwah Islamiyah bagi kita semua terutama untuk saudara-saudara saya kaum muslimin dan muslimat dan terima kasih kepada saudara-saudara saya yang non muslim yang sudah menyempatkan untuk hadir,” ujarnya.
Selain itu, Sekda Kota Kendari mengatakan, tradisi seperti ini dalam purna bakti meski tidak wajib tetapi harus terus dilaksanakan.
“Mau dibilang wajib juga tidak, mau di bilang sunnah juga tidak tetapi harus dilaksanakan. Ini semua seperti kayak doktrin bagi kami, insyaAllah ikatan persaudaraan ini tidak hilang bahkan kekentalan senioritas masih juga terasa sampai sekarang,” tambahnya.
Selanjutnya, Sekda Kota Kendari juga mengharapkan kegiatan seperti ini jangan hanya dijadikan seremonial belaka tetapi semangat jiwa korsa sebagai satu almamater, meski berbeda-beda tempat dan angkatan tetapi dari kegiatan seperti ini akan semakin mengokohkan kekeluargaan.
Pemkot Kendari Buka Bersama Warga Terdampak Banjir di Kelurahan Kampung Salo
Meningkatkan kadar keimanan pada bulan Suci Ramadhan yang penuh berkah, Pemerintah Kota Kendari buka puasa bersama warga yang terdampak banjir di Masjid Nurul Hikmah Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, kemarin.

Rangkaian acara buka puasa bersama ini dimulai pada sore hari pukul 17.00 WITA dengan mendengarkan tausiyah bertema nilai-nilai yang terkandung dalam Puasa Ramadhan yang dibawakan oleh Ustadz Fariz al Ma’mun sampai tiba waktu berbuka puasa.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Fariz al Ma’mun menyampaikan bahwa, Ibadah puasa dapat memupuk rasa syukur kepada Allah SWT dan menumbuhkan rasa kasih sayang ataupun empati kepada orang lain.
Karena ketika orang yang berpuasa merasakan haus dan lapar, maka ia dapat membayangkan betapa berat penderitaan para fakir miskin yang serba kekurangan.
“Hal ini di satu sisi dapat menimbulkan rasa syukur, karena selama ini Allah Subhanahu wa Taala telah melimpahkan rezeki kepada kita sehingga kita tidak pernah menderita kelaparan dan kekurangan. Jika kita pandai bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah maka niscaya Allah Subhanahu wa Taala akan menambahkan lagi nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ustadz Fariz al Ma’mun juga mengatakan, puasa merupakan ajang untuk melatih kesabaran, puasa juga mendidik kita untuk hidup sosial dan sederhana.
Sabar bukan berarti saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya, namun sabar dalam Islam didahului atau bersamaan dengan berikhtiar maksimal dengan berupaya untuk senantiasa mencari solusi atas ujian yang sedang dihadapinya
“Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal, berserah diri kepada Allah dan sebab itulah Allah Subhanahu wa Taala akan mengampuni dosa-dosanya,” pungkasnya. (Kom/wan)