Kendari, RadarKendari.com -Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Bank Sultra menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Layanan dan Inovasi Teknologi Keuangan Daerah. Seremoni kerjasama itu berlangsung di Aula Kantor Pusat Bank Sultra kemarin.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menyambut baik kerjasama yang terjalin dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Menurutnya, kerjasama tersebut sangat positif dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Ini adalah salah satu bentuk optimalisasi pendapatan daerah dan retribusi daerah agar lebih mudah, cepat, tepat sasaran, efektif, efisien, akuntabel dan inovatif serta sistem pengelolaan keuangan melalui online sistem yang memberikan manfaat bagi kita semua serta seluruh masyarakat Kota Kendari,” ungkapnya usai kegiatan.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini menambahkan, kerjasama yang terjalin sangat mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Atas kerjasama tersebut, ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemungut pajak dan retribusi daerah agar dapat meningkatkan intensitas perjanjian kerja sama sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan memberikan inovasi baru, guna mendukung akselerasi peningkatan pembangunan Kota Kendari secara berkelanjutan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Kota Kendari yang Aman, Nyaman, Bahagia.
“Dengan adanya kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendekatan inovatif untuk meningkatkan tata kelola penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, serta meningkatkan nilai efektifitas dan efisiensi dalam tata kelola keuangan berbasis online dengan sistem yang terintegrasi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bank Sultra Abdul Latif menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Kendari yang sudah mau bermitra dengan pihaknya.
Sebagai bentuk apresiasi, pihaknya telah Menyiapkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) untuk Pemkot Kendari. KKPD ini adalah pinjaman tanpa bunga dengan platform yang bervariasi.
“Alhamdulillah Kota Kendari menjadi Pilot Project KKPD di Sulawesi Tenggara (Sultra), sampai sekarang sudah ada 3 OPD yang datang (bermitra). Jadi mudah-mudahan kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, karena KKPD itu nanti 1 OPD akan diberikan kepada 2 orang yaitu Kepala Dinas dan Bendaharanya,” pungkasnya.
Pemkot Raih Penghargaan Dilan Award 2023
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari didapuk sebagai Duta Literasi dan inklusi Keuangan (Dilan) Award 2023 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kemarin.
Penghargaan tersebut diberikan karena Pemkot dinilai berperan aktif dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kota Lulo.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menyambut baik penghargaan yang diberikan. Menurutnya, capaian tersebut merupakan buah dari kerja keras semua pihak dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Ia mencontohkan, dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kota Kendari, pihaknya mendorong seluruh pasar tradisional untuk bertransaksi menggunakan Quick Response Indonesian Standar (QRIS).
“Penerapan QRIS di pasar bekerja sama dengan BI, OJK, Kadin, dan beberapa elemen terkait lainnya. Tujuannya agar bagaimana masyarakat bisa bertransaksi dengan cepat dan aman serta yang paling penting agar masyarakat kita bisa melek digital,” kata Ridwansyah Taridala, usai menerima penghargaan Dilan Award 2023 dari OJK Sultra di The Park Kendari, kemarin.
Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah menerapkan transaksi digital dalam setiap transaksi pemerintah. Itu dituangkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Kendari Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), bahkan perpajakan yang juga menetapkan konsep digitalisasi atau e-Pajak.
“Kami yakin transaksi non tunai atau online ini juga berfungsi untuk mencegah kecurangan, khususnya pada perpajakan dan retribusi daerah. Untuk itu pemungut Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Kendari saat ini telah beralih dari tunai ke nontunai. Mudah-mudahan penghargaan ini bisa menjadi pelecut bagi kita untuk menerapkan digitalisasi di seluruh layanan termasuk soal transaksi keuangan,” pungkasnya.
Dinas Perikanan Kota Kendari Target PAD Rp 1,07 Miliar
Perikanan menjadi salah satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Lulo. Buktinya pada 2023, sektor tersebut menyumbang PAD sebesar Rp 1 miliar. Tahun ini (2024) Dinas Perikanan menargetkan Rp 1,07 miliar.
Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Imran Ismail, optimis tahun ini pihaknya bisa meraup PAD hingga Rp 1,07 miliar. Sumbernya berasal dari Pajak Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sodoha, Balai Benih Ikan Air Tawar Rahandouna, dan Pelabuhan Samudera Kendari.

“Sektor Perikanan kita sangat potensial dalam mendukung PAD kita. Kami upayakan terus untuk memaksimalkan potensi yang ada,” ungkap Imran Ismail, kemarin.
Ia menambahkan, pihaknya terus menggenjot pendapatan disektor perikanan dengan memanfaatkan potensi baru seperti memaksimalkan penerimaan pajak Pabrik Tepung Ikan di Tondonggeu yang tahun ini akan dioperasikan.
“Pabrik Tepung Ikan ini merupakan sumber PAD baru kita. Mudah-mudahan itu (Pabrik Tepung Ikan) bisa operasional tahun ini sehingga bisa mendukung pendapatan daerah,” pungkasnya. (wan/adv)













