Dinas Perikanan Kendari Dorong Pemanfaatan Lahan Tambak Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

oleh -377 Dilihat
Kadis Perikanan Kota Kendari saat menemui langsung beberapa petani tambak di areal  tambak yang masih produktif di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu Kota Kendari, Rabu (11/06/2025).

RADARKENDARI.COM, Kendari, Sulawesi Tenggara – Optimalisasi tambak dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan berbagai cara, termasuk meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko, dan meningkatkan nilai tambah hasil tambak.

Kota Kendari sebagai ibukota Provinsi Sultra, memiliki luas tambak kurang lebih 693, 28 hektar, namun yang masih produktif pasca sebagian alih fungsi lahan menjadi jalan lingkar (inner ring road) dalam kota yakni tercatat 689,59 hektar.

Kepala Dinas Perikanan Agus Salim Safrullah saat melakukan kunjungan lapangan, menjelaskan areal pengembangan budidaya air payau di Kota Kendari telah mengalami penurunan luasan sekitar 3,69 hektar pasca beberapa wilayah telah beralih fungsi menjadi jalan kembar.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Perikanan masih mempersilahkan petani tambak untuk mengelola lahannya yang masih terlantar untuk menjadikan lahan tambak produktif, sehingga masih dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk usaha budidaya udang vaname, ikan bandeng atau kepiting bakau guna meningkatkan perekonomian dan tingkat kesejahteraannya.

Untuk diketahui, luas areal tambak di Kelurahan Lalolara masih ada tersisa kurang lebih 206,31 hektar, dan saat ini telah dimanfaatkan usaha budidaya pola tradisional dengan komoditi udang dan bandeng, dengan produksi udang rata-rata 300 kg/ha/musim tanam.

Pengelolaan tambak ini dapat mendukung program swasembada pangan dan membantu mengendalikan inflasi sesuai kebijakan prioritas pembangunan nasional maupun pembangunan daerah Kota Kendari.

Peningkatan produksi tambak ini selain dapat mengurangi ketergantungan pasokan produk dari luar kota, juga dapat meningkatkan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga.

Dukung Program Swasembada Pangan dan Pengendalian Inflasi 

Peningkatan produksi perikanan, termasuk tambak, dapat meningkatkan ketersediaan pangan, terutama protein hewani, yang merupakan bagian penting dari diet masyarakat Indonesia.

Dengan memproduksi lebih banyak ikan di daerah, dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari luar sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan di daerah. 

Sementara pengendalian inflasi, dengan melalui peningkatan produksi pangan dari ikan, termasuk dari tambak, dapat membantu menstabilkan harga pangan di pasar.

Jika pasokan pangan meningkat, maka harga cenderung stabil atau bahkan menurun. Ini sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama untuk kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah. 

Menurut Agus, upaya yang dilakukukan dalam program swasembada pangan dari ikan, tidak hanya melalui peningkatan luas lahan budidaya (ekstensifikasi), tetapi juga peningkatan produktivitas per hektar (intensifikasi).

Ini bisa dicapai melalui penerapan teknologi yang lebih baik, pengelolaan lahan yang lebih efisien, dan penggunaan bibit yang berkualitas. 

Karena itu, strategi optimalisasi meliputi pengelolaan kualitas air yang baik, penggunaan teknologi budidaya, pengembangan diversifikasi budidaya, serta peningkatan kualitas produk dan pemasaran. 

Optimalisasi tambak di Kendari dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk peningkatan teknologi budidaya, pengelolaan usaha, dan peningkatan kualitas SDM petani tambak.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi, kualitas produk, efisiensi usaha, dan pendapatan petani, serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Editor : Agus Setiawan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.