Kendalikan Inflasi, Pj Wali Kota Kendari Bentuk Kawasan Pertanian

oleh -6461 Dilihat
Pj Wali Kota Kendari memperlihatkan hasil panen jagung perdana di Kecamatan Baruga beberapa waktu lalu.

Kendari, RadarKendari.com – Lahan tidur di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara cukup luas. Berdasarkan hasil pendataan Penyuluh Pertanian, tercatat sebanyak 70 hektar lahan yang menganggur.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengungkapkan pemanfaatan lahan tidur penting dalam rangka meningkatkan produksi hasil pertanian daerah.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusuf.

“Masyarakat kami dorong untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami komoditi jangan pendek dan nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya, usai melaksanakan panen perdana jagung di Kelurahan Baruga, kemarin

Pada kesempatan tersebut, Muhammad Yusup juga melaksanakan panen perdana jagung hasil demplot dengan salah satu perusahaan dan kelompok tani di Kelurahan Baruga.

Muhammad Yusup mengatakan, panen perdana jagung merupakan bagian dari program menjaga ketahanan pangan daerah dan pengendalian inflasi

“Dua bulan lalu, kelompok tani binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melaksanakan penanaman jagung ungu dan jagung manis. Saat ini kita panen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Muhammad Yusup.

Senanda, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sahuriyanto mengatakan, panen perdana jagung merupakan bagian dari upaya menjaga ketahan pangan daerah.

“Ini bagian dari program pemerintah terkait pemanfaatan lahan tidur. Jadi kita buat seluruh lahan tidur menjadi kawasan pertanian. Di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga terutama dilokasi Kelompok Tani Lapas Idaman telah ditanami jagung kurang lebih satu hektar dan sudah di panen,” jelas Sahuriyanto.

Sahuriyanto menambahkan, hasil panen jagung di Kelurahan Baruga langsung dipasarkan kepada masyarakat sekitar. Ia yakin, jagung varietas ungu dan jagung manis bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kami pastikan lahan tidur yang ada di Kota Kendari bisa ditanami dengan tanaman produktif jangka pendek. Kita tanam buah, sayuran, termasuk jagung untuk menjaga ketahanan pangan,” pungkasnya.

Muhammad Yusup Tanam Jagung dan Cabai

Penjabat (Pj) Waki Kota Kendari, Muhammad Yusup memanfaatkan sejumlah lahan tidur di Kota Lulo menjadi lahan pertanian. itu dilaksanakan saat melaunching gerakan penanaman Jagung, Cabai, dan Tomat, kemarin.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menanam bibit cabai di Pelataran Belakang BPBD beberapa waktu lalu.

Penanam sejumlah komoditi pertanian itu merupakan bagian dari Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Perdana, program ini dilaunching pada pada lahan pekarangan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Muhammad Yusup mengatakan, gerakan penanaman jagung, cabai, dan tomat merupakan salah satu upaya pihaknya dalam memanfaatkan lahan tidur yang ada di Kota Kendari agar lebih menjadi produktif.

“Berdasarkan data penyuluh pertanian kita, lahan tidur yang ada di Kota Kendari tercatat sebanyak 70 hektar. Oleh karena itu, kita melaunching gerakan pemanfaatan lahan pekarangan ini dengan menanam komoditas pangan jangka pendek seperti Jagung, Cabai, dan Tomat,” ungkap Muhammad Yusup.

Selain itu, kata Yusup, gerakan menanam Jagung, Cabai, dan Tomat juga menjadi bagian dari upaya pihaknya dalam menjaga ketahanan pangan daerah termasuk dalam mengendalikan inflasi yang disebabkan dari kenaikan harga komoditi pangan yang di maksud (Jagung, Cabai dan Tomat).

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini menambahkan, pihaknya kedepan masih akan menggalakkan program menanam Jagung, Cabai, dan Tomat ini dengan menyasar beberapa lahan tidur di Kota Kendari.

Sekedar informasi, gerakan pemanfaatan lahan pertanian dengan menanam Jagung, Cabai, dan Tomat ini dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Bank Indonesia, dan BPBD Sultra.

Adapun luas lahan yang ditanami Jagung, Cabai, dan Tomat yakni seluas 0,5 hektar. Rinciannya, 0,25 hektar Jagung (Jagung Ketan Ungu F1 sebanyak 1,25 kg), dan 0,25 hektar Cabai (250 pohon) dan Tomat (150 pon). Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga menyalurkan bantuan pupuk organik sebanyak 2 ton.

Watulondo Digagas Jadi Kawasan Persawahan

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berencana membuka kawasan persawahan baru seluas 200 hektar di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Upaya itu dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi beras daerah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Sahuriyanto.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sahuriyanto mengungkapkan, usulan pembukaan kawasan persawahan akan diusulkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Pertimbangannya, kawasan Amohalo memiliki potensi sawah berdasarkan hasil pantauan penyuluh pertanian.

Harapannya, usulan tersebut mendapat restu sehingga sudah bisa direalisasikan paa tahun ibni “Saat ini (usulan) kita masih jajaki,” ungkap Sahuriyanto, kemarin.

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari ini tak menampik jika saat ini Kota Kendari sudah memiliki dua kawasan persawahan yakni Persawahan Amohalo di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga seluas 45 hektar dan Persawahan di Kelurahan Labibia, Kecamatan Kendari seluas 20 hektar.

Kendati demikian, ratusan hektar kawasan persawahan yang ada belum cukup memenuhi kebutuhan beras masyarakat.

“Saat ini produksi beras berkisar 5 sampai 9 ton per hektar. Diharapkan adanya perluasan kawasan persawahan bisa menambah produksi beras daerah sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Sahuriyanto.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sahuriyanto mengungkapkan, usulan pembukaan kawasan persawahan akan diusulkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Pertimbangannya, kawasan Amohalo memiliki potensi sawah berdasarkan hasil pantauan penyuluh pertanian.

Harapannya, usulan tersebut mendapat restu sehingga sudah bisa direalisasikan paa tahun ibni “Saat ini (usulan) kita masih jajaki,” ungkap Sahuriyanto, kemarin.

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Kota Kendari ini tak menampik jika saat ini Kota Kendari sudah memiliki dua kawasan persawahan yakni Persawahan Amohalo di Kelurahan Baruga seluas 45 hektar dan Persawahan di Kelurahan Labibia seluas 20 hektar.

Kendati demikian, ratusan hektar kawasan persawahan yang ada belum cukup memenuhi kebutuhan beras masyarakat.

“Saat ini produksi beras berkisar 5 sampai 9 ton per hektar. Diharapkan adanya perluasan kawasan persawahan bisa menambah produksi beras daerah sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Sahuriyanto. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.