Pahri Yamsul Kembali Nahkodai Perbasasi Sultra, Targetkan Dua Emas di PON NTB-NTT

oleh -257 Dilihat
Ketgam: Sekjen PB Perbasasi Hudli Huduri ( duduk enam dari kiri) dan Ketua Pengprov Perbasasi Sultra Pahri Yamsul (duduk enam kanan) saat berfoto bersama dengan Pengurus Pengprov Perbasasi Sultra masa bakti 2025-2029.

RADARKENDARI.ID- Kiprah Pahri Yamsul dalam dunia olahraga Sulawesi Tenggara kembali mencatat sejarah. Untuk kelima kalinya secara berturut-turut, ia dipercaya menakhodai Perserikatan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 2025–2029. Pelantikan pengurus baru Perbasasi Sultra yang digelar belum lama ini, juga dirangkaikan dengan rapat kerja daerah sebagai langkah awal menyusun strategi prestasi menuju ajang nasional.

Pelantikan yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PB Perbasasi, Hudli Huduri, menjadi momen penting dalam perjalanan olahraga beregu tersebut di Bumi Anoa. Dalam sambutannya, Hudli menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Pahri Yamsul yang dinilai telah membawa warna dan arah baru bagi perkembangan Softball dan Baseball di Sultra.

“Alhamdulillah, kita baru saja melaksanakan pelantikan. Kami sangat bersyukur Sultra dipimpin oleh figur seperti Pak Pahri yang punya kapasitas luar biasa. Sultra adalah salah satu daerah terbaik dalam Cabor Softball karena konsisten naik podium. Klub Lakidende, baik putra maupun putri, sangat disegani di tingkat nasional,” ucap Hudli.

Menurutnya, pembinaan atlet yang intens dan terstruktur selama empat periode kepemimpinan Pahri telah menempatkan Sultra sebagai salah satu kekuatan utama di kancah nasional. Klub legendaris Lakidende menjadi ikon kebangkitan olahraga beregu Sultra dan berhasil meraih berbagai prestasi membanggakan.

Hudli menambahkan, PB Perbasasi siap memberikan dukungan penuh kepada pengprov Sultra dalam memperkuat sinergi pembinaan dan pengembangan atlet ke depan. Ia pun menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan prestasi yang telah diraih, sembari mendorong munculnya bibit-bibit baru dari berbagai daerah di Sultra.

Sementara itu, Ketua Perbasasi Sultra, Pahri Yamsul, menegaskan bahwa pihaknya akan langsung tancap gas menyusun dan merealisasikan program kerja, terutama dalam menghadapi PON XXI di NTB dan NTT. Ia menargetkan bukan hanya satu, tapi dua medali emas bisa diraih dari cabang olahraga Softball.

“Setelah pelantikan ini, semua program kerja akan kita kebut. Pemerintah Provinsi saat ini sangat mendukung kemajuan olahraga. Momen ini harus kita maksimalkan. Target kita bukan hanya satu emas, tapi dua emas di PON mendatang,” ujar Pahri optimistis.

Ia juga menekankan bahwa dalam setiap event yang diikuti, Perbasasi Sultra selalu berangkat dengan target jelas—bukan sekadar cari pengalaman, melainkan podium. Filosofi yang ditanamkan kepada para atlet pun sederhana namun kuat: “Juara itu biasa, yang tidak biasa adalah jika kita tidak juara.”

Dalam upaya regenerasi dan penguatan pembinaan jangka panjang, Pahri menyebut bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dispora Provinsi agar Softball masuk ke dalam kurikulum ekstrakurikuler SMA. Bahkan, jika tidak memungkinkan masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar), Softball akan tetap dimasukkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler resmi di sekolah.

“Beberapa sekolah sudah mulai memasukkan Softball ke dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan kami akan dorong agar semua SMA bisa mengikutinya. Ini bagian dari strategi jangka panjang mencetak atlet muda berbakat dari sekolah-sekolah,” tegasnya.

Pahri juga mengungkapkan bahwa Perbasasi tengah menyiapkan pelatih bersertifikat dan infrastruktur pendukung untuk menunjang program tersebut. Dalam waktu dekat, tim Softball Sultra akan mengikuti Kejurnas U-23 di Surabaya, yang disebut sebagai tolok ukur perkembangan terbaru dari hasil pembinaan.

Dengan pencapaian medali emas pada PON sebelumnya di Aceh, Softball menjadi satu-satunya cabor andalan Sultra yang mampu mengangkat nama daerah di kancah nasional. Pahri meyakini, jika pembinaan dilakukan serius, prestasi luar biasa akan menjadi konsekuensi logis.

“Kita akan berjuang keras dan kerja maksimal. PON NTB-NTT sudah di depan mata. Dua emas adalah target realistis. Mari kita jaga tradisi juara ini,” pungkasnya. (adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.