RADARKENDARI.COM, KENDARI – Memasuki triwulan kedua, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perikanan telah mencapai Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 24 persen dari target yang diberikan tahun ini.
Progres ini mendapat apresiasi dari Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup usai mendengarkan pemaparan capaian PAD Dinas Perikanan di triwulan dua tahun ini oleh Kadis Perikanan Imran Ismail, Senin (3/6/2024) di Balai Kota Kendari.

Imran mengungkapkan bahwa target PAD Dinas Perikanan tahun ini sebesar Rp1,037 miliar. PAD ini diperoleh dari beberapa sektor yang selama ini menjadi kewenangan Dinas Perikanan.
“Target PAD kita tahun ini Rp1,037 miliar, sampai bulan Mei kurang lebih sudah 24 persen. Ini akan terus kita maksimalkan,” ungkap Imran usai dimintai keterangan Radarkendari.com.
Meskipun, sambung Imran, saat ini Tempat Pelangan Ikan (TPI) menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov) yang sebelumnya ada di bawah kendali Pemkot Kendari.
“Tapi kita masih ada sumber PAD lain, seperti penyewaan tanah maupun bangun aset perikanan. Kita juga ada balai benih ikan air tawar itu juga menjadi sumber PAD. Mudah-mudahan dengan potensi yang ada kita maksimalkan sehingga pencapaian target PAD bisa maksimal,” terang ASN yang pernah menjabat Kadis Pangan Kota Kendari tersebut. **
*Dorong Program Pemberdayaan Nelayan*
KENDARI – Dinas Perikanan tidak hanya fokus terhadap pengumpulan PAD, dibawah komando Imran Ismail, Dinas juga terus mendorong program pemberdayaan nelayan seperti pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 1.000 nelayan di Kota Lulo.
Kepala Dinas Perikanan, Imran Ismail mengatakan, pihaknya telah melakukan pengusulan pemberian BLT bagi nelayan. Menurutnya, bantuan ini sangat penting dalam rangka menjaga daya beli nelayan dalam memenuhi kebutuhannya.

“Ada 1.000 nelayan untuk II tahap, tahap I 500 dan tahap II 500 (usulan tahun ini, red). Kita masih menunggu arahan Pj baru,” terang Imran Ismail kepada Radarkendari.com.
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari ini mengungkapkan pada 2023 pihaknya telah menyalurkan BLT kepada sekira 1.170 nelayan. Setiap nelayan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp500 ribu per bulan.

“Waktu itu pemberian BLT nya merupakan salah satu bagian dampak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Para nelayan sangat senang dengan program ini dan kami upayakan bisa berlanjut tahun ini (2024). Kami programkan untuk membantu nelayan,” terangnya lagi.
Adapun syarat untuk mendapatkan BLT, kata Imran Ismail, nelayan cukup menyiapkan KTP dan Kartu Kusuka (Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan).
“Khusus Kartu Kusuka bisa didapatkan di Kantor Kecamatan atau menghubungi Penyuluh Perikanan yang bertugas. Nelayan juga bisa mengajukan diri sebagai Calon Penerima BLT,” pungkasnya. (ADV)