RADARKENDARI.COM – Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Martin Effendi Patulak, langsung memonitor progres pembangunan jembatan darurat di Desa Padalere Utama, Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Jumat (02/05/2025).
Pembangunan jembatan darurat ini merupakan respons cepat atas kerusakan jembatan lama akibat banjir yang mengakibatkan kemacetan dan gangguan akses transportasi.
Hasil monitoring menunjukkan seluruh material telah tersedia di lokasi. Jembatan darurat terdiri dari tiga segmen rangka: dua segmen sepanjang 9 meter dan satu segmen 18 meter.
Selain itu, bronjong dan 80 batang tiang kayu besi sepanjang 5 meter juga telah disiapkan untuk fondasi abutmen.
Jembatan direncanakan memiliki elevasi 1,5 hingga 2 meter dari permukaan jalan untuk mencegah genangan.
“Jembatan lama saat ini terendam hingga 50 cm. Kami menargetkan penyelesaian jembatan darurat dalam waktu satu minggu agar arus lalu lintas kembali lancar,” ujar Martin.
Ia menambahkan bahwa kondisi tanah yang labil di atas lapisan lumpur, menyebabkan badan jalan terus menurun.
Oleh karena itu, pembangunan jalan layang atau jembatan permanen menjadi solusi jangka panjang.
Pembangunan jembatan permanen membutuhkan anggaran lebih dari Rp100 miliar karena harus dibangun jalan layang sepanjang sekitar 300 meter mengingat kedalaman tanah lunak mencapai 25 meter.
Proyek jembatan darurat ini merupakan kerja sama Pemprov Sultra dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). BPJN menyediakan rangka jembatan, sementara Pemprov Sultra menangani mobilisasi, pemasangan, dan penyediaan material pendukung.
“Ini respons cepat terhadap kondisi darurat. Semoga jembatan darurat ini menjadi solusi sementara hingga pembangunan jembatan permanen terwujud,” pungkas Martin.
Editor : Agus Setiawan