Pemprov Sultra Perkuat Ketahanan Pangan 2025, Sembilan Daerah Terima Bantuan Benih Jagung Hibrida

oleh -17 Dilihat

RADARKENDARI.COM- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) dan Wakil Gubernur Hugua kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sektor pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. Pada tahun 2025, Pemprov resmi menyalurkan bantuan benih jagung hibrida kepada sembilan kabupaten/kota sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, Prof. Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa bantuan benih jagung tahun 2025 didistribusikan melalui tiga skema: Program Pusat Tumpang Sisip, Program Pusat Reguler, dan Program APBD Provinsi. “Pembagian ini dirancang untuk memastikan seluruh daerah mendapatkan akses benih unggul sesuai potensi dan karakteristik lahannya,”ujarnya.

Melalui Program Tumpang Sisip, delapan daerah yakni Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Konawe Utara, Kolaka Timur, Muna Barat, dan Kota Kendari, akan menerima total 88.260 kilogram benih untuk penanaman di 5.884 hektare lahan. Program ini memanfaatkan lahan perkebunan yang sudah ada, seperti kelapa, kakao, hingga sawit, sehingga jagung dapat ditanam di sela tanaman utama tanpa perlu membuka lahan baru.

“Metode ini terbukti efektif meningkatkan produktivitas lahan dan memaksimalkan potensi pertanian masyarakat. Dengan tumpang sisip, petani bisa mendapatkan hasil tambahan tanpa menambah biaya besar,” jelas Prof. Taufik.

Selain itu, Program Pusat Reguler difokuskan pada Kabupaten Konawe dengan alokasi 3.360 kilogram benih untuk lahan seluas 224 hektare. Sementara Program APBD Provinsi menyasar Kabupaten Muna dan Muna Barat dengan total 3.495 kilogram benih yang akan ditanam pada 233 hektare lahan produktif.

Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo itu menegaskan bahwa bantuan benih merupakan langkah konkrit Pemprov dalam membantu petani meningkatkan hasil panen, memperkuat cadangan pangan daerah, serta mendukung program Sultra sebagai provinsi mandiri pangan.

“Ketersediaan benih unggul menjadi fondasi bagi peningkatan produktivitas. Kami ingin agar petani dapat memanen lebih banyak, lebih berkualitas, dan lebih berkelanjutan,” ungkap Prof. Taufik.

Di bawah kepemimpinan ASR–Hugua, sektor pertanian diproyeksikan menjadi penopang utama ekonomi daerah. Kebijakan yang pro-petani, program penguatan sarana produksi, serta dukungan teknis dari berbagai lembaga pendukung menjadi pilar penting dalam mendorong Sultra menjadi salah satu sentra jagung terbesar di kawasan Indonesia Timur.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, petani, kelompok tani, hingga pemangku kepentingan lain, Sultra menargetkan peningkatan signifikan produksi jagung pada tahun-tahun mendatang. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, produksi jagung Sultra juga diarahkan untuk menyuplai permintaan luar daerah bahkan membuka peluang pasar baru bagi petani.

“Penguatan produksi ini diharapkan dapat memberi dampak ekonomi langsung kepada masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat peran Sultra sebagai daerah yang mampu menyediakan pangan secara mandiri dan berkelanjutan,”pungkasnya.

Dengan dukungan program yang terencana, distribusi benih tepat sasaran, serta pendampingan teknis yang intensif, Provinsi Sulawesi Tenggara optimis mampu berkembang menjadi sentra jagung unggulan di Indonesia Timur. Fondasi ini tak hanya menguatkan ketahanan pangan daerah tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi bagi seluruh masyarakat. (adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.