Kendari, RadarKendari.com – Keberadaan pasar tradisional sangat mendukung aktifitas perekonomian rakyat. Sayangnya, beberapa pasar di Kota Lulo kondisinya memprihatinkan (rusak). Atas dasar itulah, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menggagas program revitalisasi.
Muhammad Yusup mengatakan, revitalisasi pasar merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan pasar. Pihaknya nantinya akan melaksanakan perbaikan sarana dan prasaran pasar yang rusak.

“Seiring berjalannya waktu beberapa sarana dan prasarana rusak dan membutuhkan pemeliharaan. Kita revitalisasi agar bisa mengembalikan fungsinya. Misalnya perbaikan lods pasar untuk kenyamanan pedagang dan pembeli,” ungkap Muhammad Yusup, kemarin.
Ia yakin, melalui program revitalisasi pasar tradisional yang sebelumnya rusak bisa bersolek kembali. Itu tercermin dari sukses Pemkot Kendari melaksanakan program revitalisasi pada 2023 dan belum lama ini ia resmikan.
“Kemarin (2023) kita sudah revitalisasi Pasar Baruga. Sekarang kondisinya sudah sangat representatif untuk melaksanakan aktifitas jual beli. Saya resmikan langsung pasarnya tahun ini (Januari 2024),” ungkapnya.
Selain menggagas program revitalisasi, kata Muhammad Yusup, pihaknya juga bakal menggandeng kelompok E-Commerce Komunitas Informasi Masyarakat (ECO-KIM) terkait penyediaan informasi pasokan (stok) pangan di pasar tradisional.
“Kami mendorong Perumda Pasar Kota Kendari untuk bekerja sama dengan ECO-KIM. Kerjasama itu dibangun dalam rangka pengendalian inflasi melalui penyediaan informasi kebutuhan pangan yang bisa di jangkau masyarakat secara real-time dan up to date. Termasuk membantu pedagang dalam memasarkan dagangannya melalu E-Commerce,” kata Yusup
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha, Kecil, Menengah (Disdagkop UKM) Kota Kendari, Alda kesutan Lapae mengungkapkan, tahun ini pihaknya bakal melaksanakan revitalisasi pada dua pasar tradisional di Kota Kendari yakni Pasar Wuawua dan Paddys Market.
“Tahun ini, Pemerintah Kota Kendari kembali mendapat kucuran dana untuk revitalisasi Pasar Sentral Wuawua dan Paddys Market. Anggarannya berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp 2,1 miliar,” pungkasnya.
Muhammad Yusup Gencar Promosikan Potensi Daerah, Bakal Gelar Pasar Kreatif
Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kota Kendari sangat potensial untuk menembus pasar nasional dan internasional. Sebut saja kerajinan perak yang saat ini sudah mendunia.

Atas dasar itulah, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup gencar mempromosikan beragam produk Usaha Kecil Mikro (UKM) dan IKM daerah kepada masyarakat. Dalam waktu dekat, pihaknya bakal menggelar pasar kreatif.
Muhammad Yusup mengatakan, pasar kreatif dilaksanakan sebagai ajang promosi produk UKM dan IKM daerah kepada masyarakat luas. Ia berharap produk UKM dan IKM daerah bisa menembus pasar nasional bahkan pasar internasional.
“Bagaimana bisa berkolaborasi dan berinovasi dengan menggandeng para pelaku industri kreatif dan anak-anak muda untuk mengembangkan kerajinan daerah, mengemas dengan kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai jual baik di pasar lokal bahkan pasar internasional,” ungkapnya kemarin.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kendari Ira Willis Kusumadoty, mengungkapkan, Pasar Kreatif tahun ini bakal mengusung tema “Mendorong Semangat Kebaruan Inovasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan IKM di Kota Kendari”.
Lanjut dia, pelaksanaan pasar kreatif merupakan agenda tahunan pihaknya dalam rangka membantu pelaku UMKM dan IKM Kota Kendari dalam memasarkan beragam produknya. “Kita bantu pelaku UMKM dan IKM kita,” ujarnya.
Selain pemasaran produk UMKM dan IKM, dalam pasar kreatif nanti pihaknya bakal melibatkan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari untuk menggelar pangan murah.“Nanti kita hadirkan bazar pangan murah agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan yang murah,” ungkap Ira.
Ia menambahkan, beberapa rangkaian kegiatan lainnya bakal digelar dalam pasar kreatif tahun ini seperti pameran produk UMKM dan IKM, serta fashion show untuk menghibur pengunjung. “Kita pastikan masyarakat terhibur dengan kegiatan ini, begitu juga pelaku UMKM kita bisa laris dagangannya,” pungkasnya.
Kota Kendari Masuk 10 Besar Nasional, Daerah Pengendali Inflasi Terbaik
Kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam mengendalikan lanjut inflasi di kota Lulo mendapatkan apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kendari masuk 10 besar daerah yang sukses mengendalikan inflasi pada Periode Januari 2024. Kota Kendari tercatat mengalami deflasi 0,46 persen month to month (mtm).

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan sukses mengendalikan laju inflasi daerah tak lepas dari kerja keras semua pihak dalam hal ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait.
“Terkait pengendalian inflasi, Alhamdulilah Bulan Januari kemarin. (2024) inflasi kota Kendari bisa dikendalikan dibawah nasional,” ungkap Muhammad Yusup, usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Command Center Balai Kota Kendari, kemarin.
Yusup mengungkapkan, pada Periode Januari 2024, Kota Kendari mengalami deflasi sebesar 0,46 persen (mtm) atau masuk 10 besar terbaik nasional. Sementara untuk year on year (yoy) Kendari tercatat mengalami inflasi 1,92 persen atau masuk kategori terkendali dan berada dibawah angka inflasi nasional sebesar 2,57 persen.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra menambahkan, keberhasilan Pemkot dalam mengendalikan laju inflasi tak lepas dari berbagai upaya seperti masif melaksanakan monitoring dan pengawasan baik terhadap distributor sembako maupun ketersediaan bahan pangan di pasar.
Selanjutnya, pelaksanaan pasar murah dan pasar pangan murah terus dilaksanakan dengan pelibatan dunia usaha dan upaya-upaya kongkrit lainnya.
“Terakhir kita melaksanakan gerakan menanam komoditas cepat panen seperti cabai, tomat, bawang, sayur-sayuran dan lain-lain. Gerakan itu terus kita galakkan. Saya juga minta tim pengendali inflasi daerah agar memberikan progres report kepada saya secara berkala,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama melalui Video Conference, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengapresiasi daerah yang sukses mengendalikan inflasi daerah termasuk yang dicapai Kota Kendari.” Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Daerah yang bisa mempertahankan inflasinya sampai saat ini,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada Kepala Daerah yang angka inflasi di daerahnya masih di atas rata-rata nasional agar mencari penyebab permasalahan yang terjadi dan mengambil langkah-langkah maksimal untuk mengatasinya.
“Komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada minggu keempat Januari 2024 adalah bawang putih, bawang merah, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada minggu pertama Februari ada minyak goreng, beras, dan cabai merah,” pungkasnya. (wan/adv)