RADARKENDARI.COM, Buton Utara, Sulawesi Tenggara – Program Bangga Kencana di Kabupaten Buton Utara (Butur) menghadapi tantangan serius akibat berkurangnya jumlah tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).
Selama tiga hari, 15-17 April 2025, Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Kehumasan (Halakiemas) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan sosialisasi program quick win Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA)/BKKBN RI kepada seluruh ASN Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan para Penyuluh KB se-Butur.
Sosialisasi yang digelar di Aula kantor DPPKB Butur dan dibuka oleh Kepala Dinas Rusli ini, mengungkap permasalahan krusial terkait berkurangnya jumlah Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) unsur PPKBD dan Sub PPKBD.
Jumlah IMP yang semula sekitar 70 orang kini menyusut drastis menjadi hanya 15 orang, setelah sebagian besar lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di instansi lain.
Rusli dalam sambutannya menyatakan keprihatinan atas kondisi ini yang menjadi kendala utama pelaksanaan program Bangga Kencana, khususnya program quick win Kemendukbangga di Butur.
Ketua Tim Kerja Halakiemas, H. Mustakim, menyampaikan lima program quick win Kemendukbangga, yaitu Genting, Tamasya, Gati, SuperApps, dan Sidaya.
Ia juga menanggapi permasalahan berkurangnya IMP Butur.
Mustakim mengakui keberhasilan para tenaga IMP menjadi ASN PPPK sebagai prestasi, namun juga menyoroti dampaknya terhadap pelaksanaan program di lapangan.
Ia mendorong rekrutmen IMP baru untuk mengisi kekosongan di desa-desa.
Sosialisasi tersebut juga mencakup inventarisasi kelompok-kelompok yang akan menjadi Orang Tua Asuh (OTA) dari seluruh ASN Dinas PPKB dan Penyuluh KB. Sekretaris dan seluruh Kepala Bidang DPPKB Butur turut hadir dalam kegiatan ini.
EDITOR : AGUS SETIAWAN










