RADARKENDARI.COM- Kendari, Sulawesi Tenggara – Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) memasuki hari kelima, Sabtu (16/08/2025), dan masih dipadati oleh warga.
Bertempat di halaman Balai Kota Kendari, GPM ini menjadi agenda rutin dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, menyatakan antusiasme masyarakat tetap tinggi sejak GPM dibuka.
Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif pemerintah ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Alhamdulillah, hingga hari kelima ini, masyarakat masih terus berdatangan. Ini membuktikan bahwa GPM sangat efektif dalam membantu warga, terutama menjelang perayaan HUT RI,” ujar Abdul Rauf.
Harga Lebih Murah dan Ketersediaan Terjamin
Abdul Rauf menjelaskan bahwa GPM ini dilaksanakan sebagai upaya konkret pemerintah untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan.
Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, dan bawang merah dijual dengan harga di bawah pasaran.
“Kami menjual beras dengan harga pabrik, bahkan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Begitu juga dengan komoditas lainnya, semua dijual dengan harga yang sangat bersahabat. Kami memastikan stoknya aman dan mencukupi untuk beberapa hari ke depan,” tambahnya.
Warga Merasa Sangat Terbantu
Sejumlah warga yang ditemui di lokasi GPM mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Mereka bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan lebih hemat.
“Saya sudah datang dua kali ke sini. Hari ini saya beli beras sama minyak goreng. Harganya lumayan jauh bedanya sama di pasar. Saya harap GPM seperti ini sering-sering diadakan,” kata Ibu Siti (45), salah seorang warga yang sedang berbelanja.
Dengan terus ramainya GPM hingga hari kelima, Pemerintah Kota Kendari menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di daerah.
Laporan : Agus Setiawan
Editor : Herdy Suparmanto









