KORANHeadline.com, KENDARI – Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) bersama Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan penanaman 140 pohon terancam punah dan endemik Sulawesi di Kebun Raya UHO, Kamis (5/6/2025).
Penanaman ini dihadiri langsung Ketua AMI RI, Prof Dr Hj Husna SP MP, Dekan FHIL UHO, Dr Lies Indriyani SP MSi dan Kepala UPA Kebun Ilmu Hayati UHO, Prof Dr Faisal Danu Tuheteru SHut MSi, termasuk mahasiswa Jurusan Kehutanan.

Prof Husna mengungkapkan bahwa penanaman ratusan pohon endemik dan terancam punah bersama fakultas kehutanan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 yang jatuh setiap 5 Juni.
“Hari ini bersama FHIL UHO dan UPA Kebun Ilmu Hayati menanam sebanyak 140 tanaman, ada kalapi, kayu kuku dan angsana. Paling banyak jenis Kalapi karena tanaman ini merupakan tanaman endemik sulawesi yang sudah terancam punah,” ungkapnya.

Prof Husna yang juga Guru Besar FHIL UHO berharap melalui penanaman ini, ketiga jenis tanaman dapat terus dilestarikan, baik konservasi, penyediaan benih maupun sebagai obyek praktek dan penelitian mahasiswa di Kebun Raya UHO.
“Marilah sama-sama bergandengan tangan melindungi, menjaga dan melestarikan lingkungan agar bumi kita terjaga dengan baik. Satu tekad bersama mengurangi penggunaan sampah plastik dengan menanam pohon,” ajak Prof Husna.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada Dekan FHIL UHO berserta jajaran dan juga mahasiswa jurusan kehutanan konsentrasi silvikultur atas dukungan dan kerjasamanya dalam aksi penanaman ini,” tutup dosen kelahiran Mawasangka Buton Tengah tersebut.
Ditempat sama, Dekan FHIL UHO, Dr Lies Indriyani SP MSi memberikan apresiasi sekaligus berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan penanaman yang dipelopori Asosiasi Mikoriza Indonesia bersama UPA Kebun Ilmu Hayati UHO.
“Saya selaku dekan tentunya sangat mengapresiasi, sangat menghargai hal-hal seperti yang dilakukan oleh AMI dan UPA Kebun Ilmu Hayati UHO. Ini hal yang sangat baik, apalagi bertepatan dengan momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025,” ungkapnya.
Menurut Dr Lies Indriyani, kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya memberikan manfaat saat ini saja, tetapi akan bermanfaat bagi generasi kedepan. Terlebih lagi, sambungnya, jika dikaitkan dengan perubahan iklim, kurangnya keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan.
“Nah dengan adanya penanaman oleh AMI yang dihadiri langsung Prof Husna dan Kepala UPA Kebun Ilmu Hayati Prof Faisal Danu, saya kira bisa secara langsung mengatasi masalah perubahan iklim yang terjadi kini,” ujar dekan yang juga dosen Ilmu Lingkungan FHIL UHO tersebut.
Sementara itu, UPA Kebun Ilmu Hayati UHO, Prof Dr Faisal Danu Tuheteru SHut MSi menyebut adanya penanaman jenis pohon terancam punah dan endemik ini semakin menambah koleksi Kebun Raya UHO.
“Jadi yang ditanam kayu kuku 42 pohon,
angsana 42 pohon dan kalapi 56 pohon. Penanaman 56 bibit kalapi di Kebun Raya UHO meneguhkan komitmen Kebun Raya UHO menjadi Pusat Konservasi Pohon Endemik Sulawesi Kalapi (Kalappia celebica Kosterm.) di Indonesia,” beber Prof Faisal Danu.
Guru besar yang juga dosen Konsentrasi Silvikultur Jurusan Kehutanan berharap dengan bertambahnya koleksi di Kebun Raya bisa menjadi tempat bejalar bagi mahasiswa, baik praktikum maupun penelitian.
“Kami membuka ruang bagi mahasiswa yang ingin melaksanakan praktikum maupun penelitian disini, tidak hanya dari jurusan kehutanan tetapi juga jurusan lain yang ada di UHO. Selain kayu kuku, angsana dan kalapi, kami juga menanam 67 jenis lokal sulawesi,” pungkas Prof Faisal Danu. (red/id)