Program JKN Bantu Warga Kendari Atasi Pembengkakan Prostat

oleh -16187 Dilihat

Kendari, RadarKendari.com – Jumau (74), peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kota Kendari yang merupakan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian Agama (Kemenag), berbagi pengalaman luar biasa tentang perjuangannya menghadapi pembengkakan prostatnya.

Pada perjalanannya, ia menceritakan bagaimana Program JKN memberikan dukungan terbaik untuk para peserta JKN dengan pelayanan yang semakin membaik.

Ia mengakui merasakan gejala awal demam tinggi dan rasa sakit hingga tak tertahankan, setelah itu Jumau langsung diantrakan oleh anakanya ke salah satu rumah sakit swasta terdekat dengan tempat mereka tinggal.

“Saya langsung diantarkan dengan anakku ke rumah sakit yang dekat dari rumah, bagaimana tidak seluruh badan saya panas sekali, saya tidak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Apalagi di usia saya yang sudah tua ini, rasa perlu langsung ditangani saja,” ungkapnya.

Setibanya di rumah sakit, Jumau langsung segera ditangani oleh tim medis, tak perlu waktu yang lama Jumau langsung mendapatkan perawatan awal untuk keluhannya. Sambil menunggu proses pemasangan infus dan beberapa proses pemeriksaan lainnya, keluarga Jumau yang mengantarnya menyelesaikan pendaftaran pada bagian administrasi.

“Anak saya langsung mengurus administrasi saat itu sambil menunggu pemeriksaan saya. Tidak banyak administrasi yang diminta hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Proses administrasinya lebih cepat dan mudah,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan penggunaan Ultrasonografi (USG), ternyata dirinya mengalami pembengkakan prostat. Kondisi ini yang sering terjadi pada pria lanjut usia.

“Awalnya, saya tidak menyadari ada sesuatu yang salah dengan prostatnya. Ternyata demam tinggi menjadi tanda bahwa adanya infeksi yang serius. Yah mungkin karena pembengkakan prostat ini,” ungkapnya.

Jumau sudah sering melakukan pengecekan kesehatan di fasilitas kesehatan dengan memanfaatkan Program JKN. Apalagi di usia pensiun seperti ini sangat penting, namun baru kali ini terdeteksi adanya pembengkakan pada prostat. Kondisi ini memberikan dampak signifikan pada aktivitas harian, seperti kesulitan buang air kecil dan bahkan absennya buang air besar selama empat hari.

Jumau menyampaikan apresiasi terhadap pelayanan yang telah diberikan kepadanya.

“Saya sangat bersyukur bisa menjalani perawatan di rumah sakit ini. Tim medis di sini memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan saya. Sebelumnya sekali dalam sebulan saya rajin kontrol DM di rumah sakit milik pemerintah daerah. Bayangkan saja biaya obat yang harus saya keluarkan jika tidak mempunyai kartu JKN, berapa banyak biaya yang saya akan keluarkan apa lagi kita ini sudah pensiun,” ungkapnya.

Jumau pun menambahkan apresiasinya dengan adanya Program JKN ini, terlebih dengan manfaat yang luar biasa diterima telah melampaui jumlah yang iuran yang ia keluarkan selama terdaftar sebagai peserta JKN sampai saat ini.

“Saya merasa bahwa Program JKN ini bukan hanya sebagai jaminan kesehatan, tetapi juga sebagai penolong finansial bagi saya. Manfaat yang saya dapatkan jauh melampaui pengeluaran untuk bayar iuran yang saya keluarkan selama masa aktif bekerja,” ungkap Jumau.

Dalam merinci pengalaman pribadinya, Jumau menekankan bahwa kualitas pelayanan yang dia terima sekarang jauh lebih baik dari masa aktifnya sebagai ASN. Ia mencermati bahwa Program JKN telah memberikan dukungan perbaikan sistem pelayanan di fasilitas kesehatan.

“Ini seperti melihat perubahan besar dalam sistem kesehatan. Pelayanan kesehatan sekarang jauh lebih responsif dan berkualitas dibanding dulu. Harapan saya untuk Program JKN adalah agar terus berkembang dan memberikan manfaat yang sama bagi peserta lainnya di masa depan,” tambahnya. (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.