Menjaga Stabilitas Harga Pangan, Pemkot Kendari Kembali Agendakan Pasar Murah

oleh -11907 Dilihat
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup meninjau Gerai Pangan Murah Disketapang di Lapangan Benu-benua beberapa waktu lalu.

Kendari, RadarKendari.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) kembali mengagendakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 25 titik pasca pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kendari ke 193 pada 9 Mei lalu.

Kepala Disketapang Kota Kendari, Abdul Rauf mengatakan, pelaksanaan GPM sesuai arahan Penjabat (Pj) Walikota Kendari, Muhammad Yusup dalam rangka menjaga stabilisasi harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan mencukupi jelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.

Suasana Gerakan Pangan Murah di Lapangan Benua-benua, Kecamatan Kendari Barat.

“Insya Allah sesuai perintah Bapak Pj Walikota akhir Mei ini kita akan turun ke kelurahan-kelurahan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar pangan masyarakat. Total semua ada 25 titik,” terang Rauf.

Namun, sambung mantan Kepala Dinas (Kadis) Sosial ini, sebelum melaksanakan gerakan pangan murah, terlebih dahulu pihaknya akan berkoordinasi dengan kelurahan guna memastikan kebutuhan apa yang paling dibutuhkan masyarakat.

“Terutama yang kita akan bawa itu beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) minyak goreng dan gula pasir, tapi terlebih dahulu kita akan melakukan evaluasi dengan pihak lurah apakah ketiga komoditi ini memang di sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkap Rauf.

Ia memastikan, gerakan pangan murah yang diinisiasi Pemkot Kendari merupakan bagian dari kehadiran pemerintah untuk memastikan kebutuhan pangan di kota lulo selalu siap.

“Kita harus menjemput bola ke masyarakat sehingga ketahanan pangan selalu siap dan itu instruksi Bapak Pj Walikota,” pungkasnya.

Jaga Ketahanan Pangan, Galakkan Program Tanam Cabai

Cabai menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Kota Lulo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Cabai menyumbang inflasi sebesar 0,49 persen. Itulah yang mendorong Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menggagas program penanaman cabai di Kota Kendari.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup saat menanam bibit cabai di Pelataran SMP Negeri 2 Kendari beberapa waktu lalu.

Muhammad Yusup mengungkapkan, komoditi cabai merupakan satu dari dua puluh komoditi penyumbang inflasi di Kota Kendari. Atas dasar itulah, pihaknya tergerak untuk menggagas program penanaman bibit cabai. “Kita harus segera antisipasi (inflasi),” ujarnya.

Yusup tak menampik jika kenaikan harga bahan pangan dalam hal ini cabai dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti diantaranya masalah cuaca, distribusi, termasuk pasokan dari petani. Oleh karena itu, melalui gerakan penanaman cabai ini diharapkan bisa menjaga ketersediannya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini menambahkan, sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga cabai, ia telah menginstruksikan seluruh satuan pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga seluruh perangkat daerah meliputi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kantor Kecamatan, Kelurahan, dan Puskesmas untuk malaksanakan aksi tanam cabai.

“Lewat aksi ini kita menargetkan penanaman sebanyak 25 ribu pot cabai termasuk tomat dan jika berhasil setidaknya bisa menghasilkan sebanyak 77 ribu kilogram cabai dan tomat,” pungkasnya.

Lahan Tidur Disulap Jadi Kawasan Pertanian

Lahan tidur di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup luas. Berdasarkan hasil pendataan Penyuluh Pertanian di seluruh Kantor Kecamatan, tercatat sebanyak 70 hektar lahan yang menganggur.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup saat panen jagung perdana di Kelurahan Baruga.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengungkapkan pemanfaatan lahan tidur penting dalam rangka meningkatkan produksi hasil pertanian daerah.

“Masyarakat kami dorong untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami komoditi jangan pendek dan nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Muhammad Yusup juga melaksanakan panen perdana jagung hasil demplot dengan salah satu perusahaan dan kelompok tani di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini mengatakan, panen perdana jagung merupakan bagian dari program menjaga ketahanan pangan daerah dan pengendalian inflasi

“Dua bulan lalu, kelompok tani binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melaksanakan penanaman jagung ungu dan jagung manis. Saat ini kita panen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Muhammad Yusup.

Sekedar informasi, panen jagung perdana yang dilaksanakan Pemkot Kendari merupakan bagian dari upaya menjaga ketahan pangan daerah. Panen jagung dilaksanakan bekerjasama dengan Kelompok Tani Lapas Idaman Binaan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Sultra. Hasil panen langsung dipasarkan kepada masyarakat sekitar. (wan/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.