Pemkot Kendari Sukses Kendalikan Inflasi

oleh -9546 Dilihat

Kendari, RadarKendari.com – Angka inflasi Kota Kendari pada Periode Desember 2023 tercatat hanya 2,61 persen year on year (yoy) atau menurun 0,21 persen dari sebelumnya (Periode November 2023) yang tercatat sebesar 2,82 persen.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengaku puas atas hasil kerja keras jajarannya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Menurutnya, pihaknya telah berhasil menekan laju inflasi secara bertahap.

Suasana video Conference bersama Mendagri di Command Center Balai Kota Kendari.

“Saat ini angka inflasi kita sama dengan angka nasional yakni 2,61 persen atau masih dalam kategori terkendali,” ungkapnya usai mengikut Rakor bersama Tim Pengendali Inflasi Nasional yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara daring di Command Center Balai Kota Kendari, kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menambahkan, harga bahan pangan yang bisa dijangkau masyarakat serta ketersediaan stok bahan pangan yang melimpah menjadi salah satu indikator inflasi kota Kendari bisa terkendali.

“Harga bahan pangan di Kendari bisa dijangkau. Jika ada beberapa bahan sembako naik, pemerintah langsung intervensi. Kita lakukan sidak atau bisa juga operasi pasar. Bahkan kita gelar pasar murah. Kami pastikan masyarakat tidak kesulitan memperoleh bahan pangan. Bahan pangan harga ekonomis tapi kualitas tetap yang terbaik,” kata Muhammad Yusup.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari, Abdul Rauf mengungkapkan, terkendalinya inflasi di Kota Kendari tak lepas dari peran Pj Wali Kota Kendari yang senantiasa melakukan monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan ditengah masyarakat.

“Stok bahan pangan dan daya beli masyarakat dipantau secara real time. Jika ada harga bahan pangan yang bergejolak maka pemerintah langsung turun mengintervensi. Apakah dilakukan pengawasan atau digelar pasar murah,” ungkap Abdul Rauf.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari ini menambahkan, terkendalinya Inflasi di Kota Kendari pada periode Desember 2023 tak lepas dari peran pemerintah yang masif melaksanakan pasar murah.

“Kita gelar pasar murah terutama menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Beberapa komoditi dipasarkan seperti Beras, Minyak Goreng, Telur, Gula Pasir, dan komoditi pangan lainnya. Harganya juga terjangkau. Beras hanya Rp 53 ribu/5 kg, minyak goreng Rp 14 ribu/liter, dan Telur Rp 55 ribu/rak,” pungkasnya.

Pj Wali Kota Kendari Fokus Tekan Laju Inflasi

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup punya tugas berat pasca dipercaya sebagai nahkoda Kota Lulo baru-baru ini. Ia diminta untuk menekan laju inflasi daerah.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup didampingi Kepala BPS Kota Kendari, Martini membahas masalah inflasi di Command Center Balai Kota Kendari beberapa waktu lalu.

Yusup mengungkapkan, instruksi untuk menekan laju inflasi disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi melalui Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol Andap Budhi Revianto pasca dirinya menerima mandat sebagai Pj Wali Kota Kendari.

“Kita akan fokus pada penanganan inflasi. Ini tugas berat yang diberikan kepada saya, karena inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) ukurannya hanya dua kota yakni di Kota Kendari dan Kota Baubau,” ungkap Muhammad Yusup, kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Necana BPBD Sultra ini mengungkapkan, sebenarnya inflasi di Kota Kendari cukup terkendali, misalnya pada Periode November 2023 inflasi tercatat hanya 2,82 persen year on year (yoy).

Kendati demikian, pihaknya tetap diberikan mandat untuk menjaga dan menekan laju inflasi didaerah. “Harus tetap dikendalikan karena nanti akan hitung bersama inflasi daerah lain seperti Kota Baubau. Jadi sebisa mungkin kita telan agar inflasi Sulawesi Tenggara tetap terkendali,” kata Yusup.

Atas dasar itulah, ia juga menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membangun kolaborasi dengan stakeholder lainnya untuk bersama-sama mengatasi masalah inflasi didaerah melalui berbagai kegiatan seperti pasar murah, sidak dan operasi pasar, serta kegiatan pengendalian inflasi lainnya.

Selain inflasi, pihaknya juga diminta untuk menangani masalah kemiskinan ekstrim didaerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Sultra pada 2023 tercatat sebanyak 321 ribu orang dan sebagian besar berada di Kota Kendari.

“Jangan kita melihat Sultra daerah kaya, tapi disisi lain tingkat kemiskinan begitu tinggi terutama di Kota Kendari. Kita bisa melihat gambaran dipinggir jalan banyak pengemis dan sebagainya, perumahan kumuh, ini menjadi tugas kita bersama, kita harus mencarikan solusi,” pungkasnya.

Pemkot Kendari Siapkan Strategi Hadapi Inflasi Ramadan

Momentum Ramadan kerap kali diikuti dengan lonjakan harga beberapa bahan pangan. Kondisi tersebut turut andil dalam menyumbang inflasi daerah. Merespon hal tersebut, Pemerintah Kota Kendari bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan strategi untuk menekan lajunya.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup didampingi Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala saat menggelar Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Balai Kota Kendari beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup meminta pada TPID Kota Kendari mengantisipasi kenaikan harga yang bisa memicu inflasi.

“Ini harus diantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan-lonjakan harga di Kota Kendari, ini saya tidak inginkan. Saya berharap kita semua mengantisipasi ini, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan, dimana kemungkinan kenaikan harga, belum lagi dimanfaatkan oleh para penimbun-penimbun, spekulan-spekulan, ini terjadi setiap tahun,” ungkapnya saat memimpin rapat bersama TPID membahas kesiapan Pemkot Kendari mengendalikan inflasi menghadapi bulan suci Ramadhan ruang rapat Wali Kota Kendari, kemarin.

Untuk mengendalikan inflasi, Pj Wali Kota Kendari meminta agar segera dilakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga, seperti menggelar pasar pangan murah atau operasi pasar.

Muhammad Yusup meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Perumda Pasar Kota Kendari untuk menyiapkan langkah-langkah untuk mengendalikan harga, salah satunya pasar pangan murah yang akan dilakukan Dinas Ketahan Pangan (Ketapang), Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Perumda Pasar di sejumlah titik. Pasar murah ini juga akan melibatkan pihak ketiga seperti Kadin Sultra maupun UD Maju Motor.

Selanjutnya untuk Dinas Pertanian (Distan), ia menginstruksikan untuk segera melakukan gerakan tanam cabe bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Diknas) untuk memulai di kebun-kebun sekolah dan pekarangan masyarakat. “Dalam gerakan ini saya minta Dinas Pertanian akan menyiapkan bibit hingga 1 juta bibit,” ungkapnya.

“Mulai melakukan penanaman padi di kawasan Amohalo Baruga, serta penanaman jagung jagung untuk kebutuhan pakan ternak sesuai arahan Kementerian Pertanian,” sambungnya.

Selanjutnya, Muhammad Yusup memerintahkan Dinas Perikanan untuk menyetok ikan yang menjadi kebutuhan masyarakat hingga 50 ton di mesin pendinginnya, untuk menjaga stok ikan kebutuhan masyarakat karena cuaca sedang buruk yang membuat nelayan tidak melaut.

Terakhir, Dinas Sosial (Dinsos) diminta untuk menyediakan berbagai bantuan pemerintah, diantaranya, program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan sejumlah program lainnya baik bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Selanjutnya Dinas Perhubungan (Dishub) saya minta untuk memberikan bantuan pada sopir angkutan umum dan menyiapkan transportasi publik untuk pelajar atau mahasiswa dan masyarakat. Sinergi dan kolaborasi yang kita bangun ini saya yakin bisa mengendalikan laju inflasi pada momen Ramadan,” pungkasnya.  (wan/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.