Kendari, RadarKendari.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menerima penghargaan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2023. Penghargaan diserahkan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, kemarin.
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup bersyukur, Pemkot Kendari berhasil meraih penghargaan Kota Peduli HAM 2023. Menurutnya, prestasi tersebut tak lepas dari kerja keras semua pihak yang berkomitmen memenuhi aspek pembangunan HAM didaerah.
“Semua jajaran dilingkup Pemerintah Kota Kendari telah bekerja keras untuk mengupayakan penegakan HAM di Kota Kendari. Saya harap penghargaan ini bisa menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk berkinerja lebih baik kedepannya, bukan hanya dari aspek penegakan HAM melainkan seluruh aspek pembangunan lainnya,” kata Muhammad Yusup.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sultra, Silvester Sili Laba mengatakan pemberian penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM dilaksanakan untuk memotivasi sekaligus memberikan penilaian terhadap struktur, proses dan hasil capaian kinerja pemerintah daerah (Pemda).
“Kami harap melalui penghargaan daerah peduli HAM ini Pemda bisa terus meningkatkan tanggung jawab melaksanakan penghormatan, pemenuhan, perlindungan, penegakan dan pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah dan mengembangkan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Instansi vertikal yang ada di daerah,” kata Silvester.
Sementara itu, Pj Gubernur Sultra Komjen Pol Andap Budhi Revianto yang diwakili oleh Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio mengatakan, pemberian penghargaan peduli HAM merupakan upaya pemda untuk meningkatkan peran dan tanggungjawabnya dalam penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM.
“Tolak ukur utama dari diraihnya penghargaan ini yaitu, pelayanan disabilitas serta pelayanan yang ramah anak dan perempuan serta perlindungan hak-hak masyarakat adat,” ungkapnya.
Asrun Lio menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan usul penilaian kriteria kabupaten/kota peduli HAM tahun 2023, dari 17 kabupaten/kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terdapat 10 kabupaten/kota yang memenuhi kriteria, salah satunya yakni Kota Kendari.
“Saya harap kabupaten/kota yang menerima penghargaan ini agar tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada rencana aksi nasional Hak Asasi Manusia (HAM),” pungkasnya.
Penuhi Hak Anak, Pemkot Kendari Galakkan Program Orang Tua Asuh
Stunting masih menjadi masalah kesehatan ditanah air. Di Kota Kendari, kasus stunting pada 2023 tercatat sebanyak 451 kasus. Atas dasar itulah, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menggalakkan program orang tua asuh.

Muhammad Yusup yakin, melalui program orang tua asuh angka stunting bisa menurun. Salah satu cara yang ditempuh pihaknya melalui program orang tua asuh yakni menyalurkan bantuan pangan secara rutin bagi masyarakat yang stunting.
Yusup mengungkapkan, tahap awal pihaknya menyalurkan bantuan makanan tambahan di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kemarin. Total tiga anak stunting yang mendapatkan bantuan.
“Kita memberikan bantuan gizi kepada anak-anak dan juga kepada ibu hamil dan juga kita akan perbaiki lingkungannya,” ungkap Muhammad Yusup usai menyalurkan bantuan untuk anak stunting di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini mengungkapkan, pihaknya tidak sendiri dalam menggalakkan program orang tua asuh. Melainkan didukung oleh stakeholder terkait seperti TNI/Polri dan beberapa elemen masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kora Kendari, drg Rahminingrum mengungkapkan, jumlah kasus stunting di Kota Kendari mengalami peningkatan kasus. Peningkatannya dipengaruhi faktor ketidaktahuan atau masih minimnya pemahaman masyarakat tentang bahaya stunting.
“Beberapa kelompok masyarakat masih mengabaikan masalah stunting. Itu tercermin masih kurangnya masyarakat khususnya ibu hamil memeriksakan kondisi kesehatannya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau Posyandu. Termasuk masyarakat masih berperilaku kurang sehat seperti masih merokok dan abai terhadap masalah kecacingan,” ungkap Rahminingrum.
Rahminingrum mengungkapkan, sebaran stunting tertinggi terdapat ditiga kecamatan yakni Kecamatan Kendari Barat sebanyak 107 kasus, Kecamatan Kendari 79 kasus, dan Kecamatan Puuwatu 62 kasus. Sisanya sebanyak 203 kasus tersebar di delapan Kecamatan di Kota Kendari.

Mengingat sebaran jumlah balita stunting yang meningkat atau menunjukkan masih tingginya masalah gizi dan faktor determinan pada balita yang ditemui di wilayah tersebut, kata Rahminingrum, maka pihaknya perlu terus dilakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
“Oleh karena itu perlu peningkatan Konvergensi dan komitmen lintas sektor dan lintas program dalam melaksanakan intervensi gizi baik spesifik maupun sensitif dalam upaya penanganan stunting di Kota Kendari,” ungkap Rahminingrum.
“Khususnya upaya pencegahan yang dimulai dari kelompok beresiko seperti remaja puteri, peran Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari sangat diperlukan dengan optimalisasi pelaksanaan aksi bergizi di sekolah melalui kegiatan minum tablet tambah darah bersama secara rutin, yang dimulai dengan pelaksanaan aktivitas fisik, sarapan sehat bersama dan edukasi,” pungkasnya.
Bangun Kampung Anak Sejahtera
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah stunting ditanah air. Salah satunya lewat Program Kampung Anak Sejahtera (KAS).

Di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kampung Anak Sejahtera baru terbentuk di Kota Kendari. kemarin, Penjabat (Pj) Wali Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup melaunching Program Kampung Anak Sejahtera di Kelurahan Puungaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Muhammad Yusup menjelaskan, pembentukan Kampung Anak Sejahtera sangat penting dalam rangka menekan prevalensi stunting didaerah.
“Ini (Kampung Anak Sejahtera) sangat luar biasa. Mungkin di Indonesia baru beberapa yang membentuk Kampung Anak Sejahtera ini. Perlu diketahui bahwa Kampung Anak Sejahtera ini adalah bentuk perhatian pemerintah Kota Kendari terhadap masyarakatnya dalam rangka mencegah stunting,” ujarnya usai meresmikan Kampung Anak Sejahtera di Kelurahan Punggaloba, kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini berharap melalui Kampung Anak Sejahtera, semua pihak nantinya bisa melibatkan diri dalam mengatasi masalah gagal tumbuh di Kota Kendari.
“Ini adalah salah satu program pemerintah dalam rangka mencegah stunting di negara kita. Isu stunting bukan lagi menjadi tanggung jawab Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) tetapi sudah menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Fitriani Sinapoy mengatakan, pembentukan Kampung Anak Sejahtera ini juga bertujuan untuk mencegah angka prevelensi stunting dan memberikan jaminan kesehatan baik ibu hamil dan balita (Bayi Lima Tahun)
“Kampung anak sejahtera ini berfokus pada berbagai kegiatan pelatihan bagi keluarga seperti pelatihan, penguatan peran keluarga dalam pengasuhan, pelatihan dan pengelolaan makan yang berbasis lokal,” ungkapnya.
Lanjut dia, tujuan dari pembentukan Kampung Anak Sejahtera ini juga untuk mengefektifkan pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender secara lebih konkrit dan terarah.
Hal tersebut, lanjut Fitri, akan memperkuat peran pemerintah dalam mewujudkan empat aspek, yaitu aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang dimana akan dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki serta berkontribusi pada terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender.
“Kemudian pembentukan Kampung Anak Sejahtera ini juga untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan anak dan kesehatan reproduksi perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan tumbuh kembang yang optimal dan membuka akses pangan yang layak bagi anak,” pungkasnya. (wan/adv)